Bapanas Ajak Masyarakat Tingkatkan Konsumsi Buah Lokal, Dukung Kesehatan dan Ekonomi Petani

: Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi/Foto : Humas Bapanas


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Minggu, 3 November 2024 | 12:54 WIB - Redaktur: Untung S - 79


Jakarta, InfoPublik – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan konsumsi buah lokal dalam keseharian guna mendukung kemandirian pangan, kesehatan, dan kesejahteraan petani lokal.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa mengonsumsi buah lokal merupakan langkah konkret untuk mendiversifikasi pola makan dengan memanfaatkan potensi pangan dalam negeri. Imbauan ini sejalan dengan arahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024.

Arief menjelaskan bahwa konsumsi buah lokal memiliki tiga manfaat utama: mendukung gaya hidup sehat, memperkuat perekonomian daerah dan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan penyerapan hasil produksi mereka. "Dengan memilih buah lokal, kita menunjukkan komitmen terhadap pemanfaatan sumber daya pangan domestik," ujar Arief dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Minggu (3/11/2024).

Menanggapi tren viralnya anggur Shine Muscat impor, Arief menegaskan bahwa meskipun setiap orang bebas memilih konsumsi pangan, ketahanan pangan yang kuat perlu didasari oleh kemandirian pangan. "Indonesia memiliki berbagai jenis buah unggulan seperti manggis, mangga, pisang, dan salak. Kami mendorong masyarakat untuk memprioritaskan buah lokal yang tidak hanya segar tetapi juga memberikan dampak langsung pada kesejahteraan petani dalam negeri," kata Arief.

Data Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2023 menunjukkan peningkatan konsumsi buah per kapita di Indonesia, dari 76,7 gram/hari pada 2021 menjadi 88,7 gram pada 2023. Namun, angka ini masih di bawah target PPH dan jauh dari rekomendasi World Health Organization (WHO) yang menyarankan minimal 65 kilogram buah per kapita per tahun. Saat ini, rata-rata konsumsi buah di Indonesia hanya mencapai 34,4 kg per kapita per tahun.

Senada dengan Arief, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, juga menyoroti keunggulan buah lokal yang lebih segar dan bernutrisi. “Buah lokal dipanen pada saat matang sempurna dan tidak perlu menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke tangan konsumen, sehingga kualitas rasa dan nutrisinya tetap terjaga,” jelas Rinna.

Untuk menggalakkan konsumsi buah lokal, Bapanas telah menjalankan berbagai kampanye sepanjang 2024. Inisiatif tersebut termasuk pembagian gratis 9.050 botol jus sayur dan buah serta 15.350 buah pisang dalam berbagai kegiatan. Selain itu, program “B2SA Goes to School” (BGtS) dilaksanakan di 380 sekolah di 38 provinsi, menjangkau sekitar 80.000 siswa dengan mempromosikan konsep Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis pangan lokal.

Melalui kampanye ini, Bapanas berharap konsumsi buah lokal dapat terus meningkat, mendukung kesehatan masyarakat, memperkuat perekonomian, dan memastikan ketahanan pangan nasional yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 5 November 2024 | 12:14 WIB
Pj Sekda Kalbar: Sinergi DPRD dan Pemda Kunci Hadapi Tantangan Pembangunan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 5 November 2024 | 05:50 WIB
Menaker Yassierli Pimpin Sidang Pleno Tindak Lanjuti Putusan MK
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 5 November 2024 | 05:53 WIB
Masyarakat Jakarta Sambut Positif Program Perumahan Rakyat Menteri PKP
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 4 November 2024 | 20:43 WIB
Badan Karantina Nasional Jamin Keamanan Anggur Shine Muscat Impor
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 4 November 2024 | 20:36 WIB
Kepala Bapanas: Anggur Shine Muscat Aman, Tapi Cuci Dulu sebelum Konsumsi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 4 November 2024 | 15:44 WIB
BPOM Tarik Produk Latiao yang Terbukti Mengandung Bakteri Berbahaya