- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 4 November 2024 | 20:46 WIB
: Pelaku UMKM binaan PT Pertamina menawarkan produknya kepada calon pembeli. ANTARA/HO-Humas Pertamina
Oleh Eko Budiono, Minggu, 3 November 2024 | 10:35 WIB - Redaktur: Untung S - 118
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation kembali membuka Program PFpreneur untuk memberikan pendampingan dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola perempuan.
Program itu bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi serta kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha perempuan di sektor kerajinan, fesyen, dan kuliner.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan dalam keterangan resminya, Sabtu (2/11/2024), bahwa inisiatif PFpreneur merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung kewirausahaan perempuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “PT Pertamina melalui Pertamina Foundation kembali membuka program PFpreneur untuk pendampingan dan pengembangan UMKM, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian usaha perempuan di Indonesia,” ujarnya.
PFpreneur telah berjalan selama empat tahun dan berhasil memberikan pelatihan kepada lebih dari 4.000 pengusaha perempuan atau womenpreneur. Program ini memfokuskan pengembangan pada tiga jenis usaha: kerajinan, fesyen, dan kuliner. Pada 2023, sebanyak 153 UMKM perempuan terpilih menjadi mitra binaan Pertamina, dan pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat dua kali lipat.
“PFpreneur adalah bagian dari pembinaan UMKM yang diselenggarakan Pertamina secara terstruktur, berjenjang, dan terintegrasi untuk menciptakan UMKM berkelanjutan,” kata Fadjar. Program ini memberikan sarana bagi wirausaha perempuan untuk meningkatkan daya saing sekaligus menjadi pintu masuk sebagai mitra binaan Pertamina.
Pendampingan dalam program PFpreneur juga berlanjut ke tahap lanjutan melalui UMK Academy, yang menawarkan kelas dengan kurikulum Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global, dan Go Green selama enam bulan. Tujuannya adalah agar para UMKM perempuan dapat meningkatkan kelas usahanya, memperoleh akses ke pameran nasional hingga internasional, serta platform e-katalog SMEXPO untuk memperluas jangkauan produk mereka.
“Dengan demikian, produk UMKM perempuan menjadi lebih dikenal dan berdampak pada peningkatan pendapatan mereka,” tambah Fadjar.
Pertamina mencatat banyak kisah sukses yang diraih peserta PFpreneur yang telah berpartisipasi dalam pameran internasional dan temu bisnis sebagai mitra binaan Pertamina. Beberapa contoh produk unggulan adalah Agrominafiber Handicraft and Home Décor, Bananania, dan Imago Raw Honey.
Agrominafiber Handicraft and Home Décor merupakan produk kerajinan ramah lingkungan asal Kebumen yang memanfaatkan limbah pohon pisang dan enceng gondok sebagai bahan baku. Pada ajang INACRAFT, produk ini menarik perhatian pembeli dari Argentina yang memesan ribuan kap lampu.
Dari sektor kuliner, Bananania menawarkan berbagai produk berbasis pisang, seperti keripik pisang, granola pisang, tepung pisang, hingga cookies pisang. Seluruh produk Bananania bebas pewarna dan pengawet, serta telah mengantongi izin BPOM, Halal, HAKI, dan HACCP. Keunggulan ini membawa Bananania meraih kerja sama dengan marketplace Kanada, Archipelago, dalam ajang Trade Expo Indonesia 2024.
Selain itu, Imago Raw Honey, produk superfood dari madu murni yang bersumber dari Gunung Gede Pangrango Bogor dan hutan di Jawa Tengah, juga meraih potential buyer dari Bangladesh dan Mesir pada SMEXPO 2024, dengan pesanan lebih dari 2.000 paket.
Melalui PFpreneur, Pertamina Foundation berharap semakin banyak UMKM perempuan yang mampu memperluas jangkauan pasar, baik nasional maupun internasional, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.