- Oleh Fatkhurrohim
- Jumat, 22 November 2024 | 08:40 WIB
: Menko Bidang Pangan Zulhas dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi/Foto : Humas Bapanas
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 1 November 2024 | 11:32 WIB - Redaktur: Untung S - 255
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam kunjungan ke pusat pengembangan benih padi unggul yang dikelola PT Sang Hyang Seri (SHS) di Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).
Kunjungan itu bertujuan untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional melalui optimalisasi penggunaan benih unggul, guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Arief menekankan pentingnya peran pusat pembenihan berkualitas sebagai bagian dari ekosistem pangan nasional yang terintegrasi. Ia optimis bahwa penggunaan benih unggul oleh petani dapat meningkatkan produktivitas panen hingga 20 persen, sehingga ketergantungan terhadap impor beras dapat dikurangi. “Di sini, kita memiliki lahan sekitar 3.200 hektare (ha) yang mampu menghasilkan 7-8 ton per hektare. Jika lebih banyak petani menanam benih dari sini, kita bisa meningkatkan produksi nasional dan menekan impor,” ujar Arief dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Arief juga menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan penyerapan hasil panen lokal guna menambah stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Penyerapan ini mendukung program intervensi pangan, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan mulai awal tahun depan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan produktivitas padi nasional, dari 51,28 kuintal per hektare pada tahun 2020 menjadi 52,85 kuintal per hektare pada tahun 2023. Meski ada kemajuan, Arief menekankan perlunya standby buyer untuk menyerap hasil produksi guna menjaga stabilitas pasokan pangan. Hingga akhir Oktober, Bulog berhasil menyerap 1,084 juta ton beras, meningkat 34,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi peningkatan produktivitas lahan SHS namun juga menyoroti beberapa kendala yang perlu segera ditangani. “Pengembangan bibit padi unggul ini sangat penting. Jika dibenahi, produksi kita bisa naik 20 persen dan mengurangi impor,” ungkapnya.
Zulkifli Hasan juga menyoroti kesetaraan harga antara benih dan gabah yang menjadi tantangan bagi petani. “Saya akan membahas masalah ini untuk memastikan kebijakan yang tepat agar target swasembada pangan pada tahun 2028 tercapai,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan rencana kerja sama dengan Menteri Pertanian untuk memastikan alokasi pupuk subsidi sebesar 1.300 ton guna mendukung pengembangan benih berkualitas di SHS. Dengan adanya benih unggul dan pupuk subsidi, diharapkan produksi padi nasional dapat terus meningkat.
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Subang Imran, Direktur Utama (Dirut) ID FOOD Sis Apik Wijayanto, Direktur SDM ID FOOD Yossi Istanto, Dirut SHS Adhi Cahyono Nugroho, serta sejumlah stakeholder dan mitra kelompok tani.