- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:15 WIB
: Sejumlah warga berjalan dengan membawa barang pribadinya keluar dari Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Kamis (2/9/2021)/Foto : ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:50 WIB - Redaktur: Untung S - 101
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengambil langkah cepat untuk meningkatkan penghunian di empat rumah susun (Rusun) yang masih minim penghuni. Fokus utamanya adalah memastikan hunian layak tersedia bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Langkah itu mencakup peninjauan ke beberapa lokasi rusun, termasuk Rusun Pasar Rumput di Jakarta, Wisma Atlet Kemayoran, serta rusun di Bandung dan Batang, Jawa Tengah.
Maruarar menjelaskan bahwa dalam beberapa hari mendatang, ia akan mengunjungi sejumlah lokasi rusun untuk melihat langsung kondisinya. “Kemarin saya sudah meninjau Rusun Pasar Rumput di Jakarta. Dalam waktu dekat, saya juga akan mengunjungi Wisma Atlet Kemayoran, Rusun di Bandung, dan Batang, Jawa Tengah, untuk memastikan pengelolaannya dapat dimaksimalkan,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Kamis (31/10/2024).
Hasil kunjungan Maruarar menunjukkan bahwa dari 1.984 unit yang tersedia di Rusun Pasar Rumput, baru sekitar 400 unit yang dihuni. Ia menegaskan perlunya menurunkan tarif sewa dan menggratiskan sewa sementara bagi korban kebakaran di kawasan Manggarai sebagai langkah awal untuk meningkatkan keterhunian. Langkah ini juga didukung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, yang turut mendampingi kunjungannya.
Selain Pasar Rumput, kondisi serupa terjadi di Batang, Jawa Tengah, di mana sepuluh tower rusun baru dihuni sekitar dua tower, serta di Bandung yang memiliki dua tower rusun yang belum terisi. “Kami ingin agar semua rusun yang telah dibangun bisa sepenuhnya dihuni oleh masyarakat, khususnya untuk kalangan MBR,” tambahnya.
Maruarar menyadari bahwa tantangan optimalisasi penghunian rusun cukup besar, terutama dengan anggaran Kementerian PKP yang terbatas dan target pencapaian Program 3 Juta Rumah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memaksimalkan pemanfaatan rusun bagi masyarakat. “Dengan anggaran terbatas, kita perlu kreatif. Mulai minggu depan, beberapa rusun yang sudah ada bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari Perumda Pasar Jaya selaku pengelola Rusun Pasar Rumput dan berharap semua pihak terkait turut mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi MBR.
Dengan langkah-langkah itu, Maruarar optimis bahwa seluruh aset perumahan yang telah dibangun pemerintah akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta mendukung program perumahan layak huni yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.