Kemendag dan OECD Bahas Strategi Tingkatkan Daya Saing Perdagangan Jasa Indonesia di Pasar Global

: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/ foto: Kemendag


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 25 Oktober 2024 | 08:50 WIB - Redaktur: Untung S - 105


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI berupaya meningkatkan daya saing perdagangan jasa Indonesia melalui seminar “Services Trade in Indonesia: Exploring Patterns, Policies, and Reform Scenarios”. Seminar yang berlangsung pada Kamis (24/10/2024) di kantor Kemendag ini menyajikan hasil studi mendalam yang merupakan kolaborasi antara Kemendag RI dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Studi itu merupakan bagian dari OECD—Indonesia Joint Working Programme 2022—2025 yang bertujuan mengidentifikasi potensi, tantangan, dan peluang sektor jasa di Indonesia.

Seminar ini dibuka oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. Dalam sambutannya, Djatmiko menyatakan harapannya agar rekomendasi dari studi ini dapat memperkuat daya saing sektor jasa Indonesia di pasar global. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap rekomendasi dari OECD dapat menjadi rujukan dalam reformasi kebijakan perdagangan jasa Indonesia,” ujar Djatmiko dalam siaran pers yang diterima Jumat (25/10/2024).

Selain presentasi hasil studi, seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah dan nonpemerintah. Analis Perdagangan OECD, Matteo Fiorini dan Janos Farencsz, menyampaikan bahwa sektor jasa, khususnya telekomunikasi, transportasi, dan keuangan, akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka menekankan pentingnya percepatan reformasi dan liberalisasi di sektor-sektor ini untuk mendorong investasi, meningkatkan produktivitas, dan mendukung pertumbuhan perdagangan digital melalui regulasi yang proaktif.

Devi Ariyani, Executive Director Indonesia Services Dialogue (ISD), menyoroti bahwa 99,9 persen struktur perusahaan Indonesia adalah UMKM yang bergantung pada barang dan jasa digital. Penggunaan teknologi digital oleh UMKM telah membuka peluang ekspor jasa digital, namun tantangan seperti biaya impor teknologi perlu ditangani agar UMKM bisa bersaing di pasar internasional.

Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Atong Soekirman, menguraikan tantangan yang dihadapi sektor logistik di Indonesia, termasuk disparitas infrastruktur dan regulasi yang membutuhkan penyesuaian agar efisien di era digital. Baung Rivano Siregar dari Kementerian Perhubungan RI menekankan potensi besar sektor jasa transportasi laut Indonesia, serta pentingnya peningkatan infrastruktur pelabuhan untuk menjaga daya saing global.

Dian Wulandari, perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital RI, menyampaikan bahwa tantangan geografis Indonesia menjadi hambatan dalam pemerataan akses telekomunikasi. Pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang lebih merata dan meningkatkan kapasitas talenta digital guna mendukung ekonomi berbasis digital.

Pada penutupan seminar, Direktur Perundingan Perdagangan Jasa Kemendag, Mochamad Rizalu Akbar, mengungkapkan harapannya agar hasil studi ini menjadi referensi penting bagi pengembangan sektor perdagangan jasa di Indonesia. “Temuan dan masukan dari berbagai narasumber telah memperkaya wawasan kami dalam melihat peluang dan tantangan sektor jasa, yang akan sangat berharga bagi pengembangan kebijakan perdagangan jasa Indonesia,” ujar Rizalu.

Melalui studi ini, Indonesia diharapkan mampu memperkuat daya saing sektor jasa dan memanfaatkan potensi perdagangan digital dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 23 November 2024 | 10:08 WIB
Mendag: Inovasi dan Pembinaan UMKM Kunci Daya Saing Ekspor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:28 WIB
Mendag Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:27 WIB
Mendag Lepas Ekspor Furnitur PT Inkase Indo Corpora Senilai USD70 Ribu
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 22 November 2024 | 23:25 WIB
Mendag: Harga Bapok Stabil Jelang Nataru
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 21 November 2024 | 08:30 WIB
Neraca Dagang Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar