- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB
: Program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) dengan pendekatan OVOP di sentra IKM merupakan strategi pemerintah untuk mendongkrak potensi daerah yang berbasis kearifan lokal dalam rangka menghasilkan produk unggulan berkelas global/ foto: Humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:05 WIB - Redaktur: Untung S - 227
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil menengah (IKM) agar memiliki daya saing global melalui program One Village One Product (OVOP) Go Global. Program ini menjadi pendampingan strategis bagi pelaku IKM untuk mengoptimalkan pengembangan usaha mereka.
Kegiatan ini mencakup pendampingan dan workshop bagi IKM yang telah berhasil merubah cara bisnis tradisional yang mereka jalankan. Salah satu fokusnya adalah meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam membaca tren pasar dan memanfaatkan peluang bisnis.
“Beberapa pelaku IKM bahkan membuka lini bisnis baru untuk menangkap ceruk pasar potensial. Produk-produk baru ini telah diperkenalkan ke pasar dan mendapat sambutan positif, baik dari konsumen loyal maupun konsumen baru," ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, dalam keterangan resmi Kemenperin, Kamis (24/10/2024).
Contoh sukses dari program OVOP adalah IKM Batik Lasem Pusaka Beruang yang meluncurkan merek khusus untuk batik premium dengan pewarna alami. Selain itu, IKM Anyaman Mawar Art menghadirkan produk dengan desain yang lebih segar untuk menyasar pasar anak muda, dan IKM Risman Wijaya Keramik memperkenalkan produk dengan ukuran lebih kecil.
Sebagai bagian dari pendampingan market entry, IKM OVOP Go Global juga difasilitasi untuk mengikuti berbagai pameran internasional dan business matching. Pada tahun 2023, IKM OVOP Go Global berpartisipasi dalam Pameran Inacraft dan Trade Expo Indonesia 2023.
“Selain penjualan ritel, mereka juga mendapatkan banyak kontak bisnis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Reni.
Hasil dari Pameran Inacraft 2023 menunjukkan bahwa IKM memperoleh jaringan bisnis dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan banyak negara lainnya. Sementara itu, pada TEI 2023, mereka berhasil menjalin kontak bisnis dengan mitra dari Amerika Serikat, Belanda, Prancis, Singapura, hingga Turki.
Reni juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan IKM OVOP Go Global setelah mengikuti pameran. Contohnya, IKM Kerupuk Kyria Rezeki dari Kepulauan Riau berhasil mencapai kesepakatan kerja sama dengan Hotel Four Point dan Hotel Natra Bintan di Pulau Bintan, serta mendapatkan pesanan dua kontainer dari trader PT. Singlong, Singapura.
IKM Rendang Riry dari Payakumbuh, Sumatera Barat, mendapatkan pesanan 100 kilogram rendang dari Australia. IKM Risman Wijaya Keramik dari Purwakarta juga mendapatkan calon pembeli dari Argentina. Selain itu, IKM Tanteri Ceramics diundang oleh KJRI Chicago untuk mengikuti pameran di Chicago Homeshow dan menjalin kesepakatan dengan coffeeshop Titik Temu serta toko roti franchise Butterman.
“Sampai akhir September 2024, total omzet sepuluh peserta program OVOP Go Global mencapai lebih dari Rp21 miliar, meningkat 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 22,08 persen merupakan hasil penjualan ekspor, naik dari 19 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun ini, para peserta kembali diikutsertakan dalam Pameran Trade Expo Indonesia 2024 yang telah dilaksanakan pada 9-12 Oktober 2024,” tutup Reni.