- Oleh MC KOTA BATAM
- Selasa, 26 November 2024 | 11:19 WIB
: Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir. Foto: Kemendagri
Oleh Eko Budiono, Senin, 21 Oktober 2024 | 16:14 WIB - Redaktur: Untung S - 186
Jakarta, InfoPublik – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk segera mengambil langkah antisipatif terkait lonjakan inflasi di sejumlah kabupaten dan kota.
Tomsi menyoroti adanya kenaikan signifikan pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) di beberapa daerah, yang berpotensi memicu inflasi lebih lanjut jika tidak segera diatasi.
Imbauan ini disampaikan oleh Tomsi melalui keterangan resminya usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar di Jakarta, pada Senin (21/10/2024).
“Kami harap Pemda dapat kembali mengecek kondisi di lapangan. Jangan sampai kita lengah dalam mengantisipasi lonjakan harga,” ujar Tomsi.
Beberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut di antaranya adalah minyak goreng dan bawang merah, yang terus menunjukkan kenaikan harga di berbagai wilayah. Tomsi meminta agar Pemda segera menyelidiki penyebab kenaikan harga tersebut.
“Kita harus cepat mengantisipasi agar harga-harga ini tidak terus meningkat,” tegasnya.
Selain itu, Tomsi juga menyoroti harga bawang putih dan gula pasir yang meskipun masih berada dalam batas toleransi, tetap memerlukan pengawasan lebih ketat untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, melaporkan bahwa dari 90 kota yang dipantau, 69 kota mengalami inflasi, sementara 21 kota tercatat mengalami deflasi. Inflasi tahunan pada bulan September 2024 tercatat sebesar 1,84 persen.
Tomsi menegaskan pentingnya kerja sama antara Pemda dan pemerintah pusat dalam menjaga stabilitas harga komoditas di lapangan, terutama untuk komoditas pangan yang berdampak langsung pada inflasi di daerah.