- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 20:07 WIB
: Foto: Dok. BSI
Jakarta, InfoPublik - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat kemandirian ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peresmian Sentra UMKM BSI yang berlokasi di Kampung Candikuning, Bedugul, Bali, pada Jumat (18/10/2023).
Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi, menyatakan bahwa saat ini BSI semakin fokus pada pemberdayaan UMKM. Ia menekankan betapa pentingnya peran UMKM dalam menggerakkan ekonomi daerah.
Sentra UMKM Bedugul dirancang sebagai model pemberdayaan berbasis ekonomi syariah, yang mencakup tiga bidang usaha utama: pertanian hortikultura, minimarket yang menjual produk lokal, serta gedung serbaguna untuk kegiatan ekonomi dan sosial, seperti pertemuan dan acara pernikahan.
"Kami memilih Bali karena sebagai destinasi pariwisata internasional, Bali memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dengan adanya Sentra UMKM di sini, kami berharap dapat mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," jelas Dewi.
Sentra UMKM BSI di Bedugul menjadi salah satu contoh sentra UMKM yang memiliki prioritas pada sektor pariwisata dan merupakan yang pertama kali diresmikan oleh BSI. Lokasinya strategis, berada di antara tiga objek wisata populer, yaitu Pura Ulun Danu Bratan, Danau Beratan, dan Kebun Raya Eka Karya Bali. Di Sentra UMKM BSI Bedugul, jumlah penerima manfaat direncanakan sebanyak 50 kepala keluarga dan 160 jiwa.
“BSI semakin fokus pada pemberdayaan UMKM sebagai salah satu upaya strategis untuk mendorong dan memperkuat peran ekonomi syariah sebagai katalis utama penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” tambah Dewi.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI memiliki tanggung jawab dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui dana ZISWAF, khususnya zakat. Oleh karena itu, BSI berkolaborasi dengan BSI Maslahat dan BAZNAS RI untuk membangun Sentra UMKM, memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berusaha dan meningkatkan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.
"Sentra UMKM ini merupakan implementasi dari program zakat kami, yang diharapkan dapat mengangkat mustahik dari yang sebelumnya tidak bankable menjadi bankable," ungkap Dewi.
Dewi juga menjelaskan perbedaan antara Sentra UMKM BSI dan BSI UMKM Center yang kini ada di empat kota besar di Indonesia. "Kelas usaha di Sentra UMKM berbeda dengan UMKM Center. Di UMKM Center, kami mendukung usaha kecil, menengah, dan mikro, sementara di Sentra UMKM fokus kami adalah pada usaha mikro dan ultra mikro," jelas Dewi.
Ia menambahkan bahwa penerima manfaat UMKM Center terbuka untuk umum dan didanai melalui pembiayaan, sedangkan Sentra UMKM ditujukan khusus untuk mustahik dengan pendanaan yang berasal dari zakat. Tujuannya adalah membantu UMKM menjadi legal, feasible, dan bankable.
Hingga Agustus 2024, BSI telah membangun 35 Sentra UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Program ini telah memberikan manfaat kepada 3.717 jiwa dengan penyaluran dana zakat sebesar Rp 17,4 miliar, di mana Rp 1,5 miliar di antaranya dialokasikan khusus untuk Sentra UMKM Bedugul.
Dewi menegaskan bahwa pembukaan Sentra UMKM BSI juga merupakan komitmen BSI untuk meningkatkan pariwisata di Bali, khususnya di kawasan Bali Tengah, sehingga dapat terjadi pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat Bali.
“Semoga kehadiran BSI di Bedugul mampu membawa nilai tambah, kemaslahatan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Bali,” pungkas Dewi.