Indonesia - Malaysia Perkuat Kerja Sama Hadapi Tantangan Ketahanan Pangan

: Kepala Bapanas Arief Prastyo Adi/Foto : Humas Bapanas


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Minggu, 13 Oktober 2024 | 11:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 178


Jakarta, InfoPublik – Tantangan global seperti perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas pangan, serta ancaman krisis pangan semakin mendesak negara-negara untuk bekerja sama dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Demikian dikatakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam seminar bertajuk "International Food Security in Indonesia and Malaysia" di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mengatasi persoalan di sektor pangan, terutama di kawasan Asia Tenggara.

“Negara-negara di Asia Tenggara menghadapi tantangan yang sama, mulai dari dampak perubahan iklim hingga tekanan pasar internasional. Kolaborasi regional, berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya, adalah kunci untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Arief dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Minggu (13/10/2024).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Alumni Universiti Putra Malaysia (UPM) tersebut, Arief pun menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Malaysia, khususnya dalam perdagangan komoditas pangan dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan di kawasan.

Ia juga menekankan peran penting alumni UPM asal Indonesia dalam mendorong terbangunnya hubungan yang lebih erat antara kedua negara serumpun ini.

“Kami berharap kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia semakin berkembang dan saling menguntungkan, terutama di sektor pangan. Melalui peningkatan volume perdagangan komoditas seperti beras, bawang merah, dan produk pangan lainnya, kedua negara dapat saling melengkapi kebutuhan pangan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar UPM Normaz Wana Binti Ismail menyampaikan pentingnya mewaspadai dinamika global seperti perang di Ukraina, perubahan iklim, dan El Nino, yang dapat mempengaruhi stabilitas pangan di Malaysia. Ia menekankan bahwa kolaborasi antarnegara dan penerapan teknologi seperti smart farming menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Sementara itu, General Manager National Farmers Organization (NAFAS) Malaysia Muhammad Faris mengungkapkan bahwa nilai impor komoditas pangan Malaysia mencapai 78,7 miliar ringgit, sementara ekspor pangan hanya sebesar 46,4 miliar ringgit. Dengan angka tersebut, Malaysia terbuka untuk membangun kemitraan strategis dengan negara lain, termasuk Indonesia, demi mewujudkan perdagangan pangan yang saling menguntungkan.

Kepala Bapanas menambahkan, ekspor dan impor pangan merupakan bagian yang wajar dari perdagangan internasional. Indonesia sendiri mengimpor sejumlah komoditas pangan dan pada saat yang sama mengekspor produk pangan unggulan.

“Untuk 12 komoditas pangan pokok strategis yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022, kami melakukan perhitungan neraca pangan nasional. Keputusan impor dilakukan berdasarkan perhitungan yang terukur, sambil tetap memperhatikan kesejahteraan petani,” jelas Arief.

Arief juga menekankan bahwa hal ini selaras dengan visi Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan dalam empat tahun ke depan. “Jika konsumsi dalam negeri dapat dipenuhi oleh produksi domestik dan masih ada surplus, kita dapat melakukan ekspor,” pungkasnya.

Dengan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kerja sama di sektor pangan, harapannya ketahanan pangan regional di Asia Tenggara dapat terjaga di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Senin, 14 Oktober 2024 | 13:57 WIB
Pemkab Balangan Bangun Lumbung Wujudkan Ketahanan Pangan
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:18 WIB
Menko Polhukam Wakili Wapres Ma'ruf Amin di ASEAN-India Summit ke-21
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Selasa, 8 Oktober 2024 | 07:28 WIB
Kementerian Pertahanan Buka Satu Juta Hektare Lahan Pertanian di Merauke
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:14 WIB
Bapanas dan BPS Identifikasi Faktor Kerawanan Pangan, Targetkan SDGs 2030
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 07:02 WIB
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Akademisi Berinovasi untuk Peningkatan Ekspor Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 11:00 WIB
Kendalikan Inflasi Pangan, Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Beras di Sumba Barat