- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
: Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang/ foto: Humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 8 Oktober 2024 | 15:07 WIB - Redaktur: Untung S - 203
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia dalam peningkatan inovasi, efisiensi, daya saing digital, dan perluasan jangkauan pasar.
Upaya itu dilakukan Kemendag dengn memberikan fasilitasi pelatihan pada Program UMKM Jadi Go Digital (JAGO) bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Fasilitasi UMKM JAGO yang berlangsung pada 27 Agustus sampai 18 September 2024 itu diberikan sebagai bentuk komitmen Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan branding produk UMKM.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang menyampaikan, pentingnya pelaku UMKM untuk meningkatkan dan beradaptasi pada perkembangan teknologi digital. Hal itu disampaikan Moga saat menutup Rangkaian Puncak Program UMKM JAGO di kantor Kemendag, Jakarta pada Senin (7/10/2024).
“Di tengah perkembangan teknologi digital yang begitu masif dan cepat, pelaku UMKM dituntut mampu tetap adaptif. Untuk membantu pelaku UMKM menyesuaikan diri dan usahanya terhadap perkembangan teknologi digital, Kemendag mengupayakan fasilitasi melalui program-program unggulan bagi para pelaku UMKM, salah satunya melalui UMKM JAGO,” ujar Moga berdasarkan siaran pers Kemendag yang diterima, Selasa (8/10/2024).
UMKM JAGO merupakan program pelatihan UMKM hasil kolaborasi Kemendag dengan platform niaga elektronik (e-commerce) Lazada Indonesia dan akselerator Lampu.id. Berbagai sesi pelatihan dan lokakarya pun telah digelar. Kegiatan-kegiatan tersebut berfokus pada, antara lain peningkatan pengetahuan dan literasi pelaku UMKM dalam mengaplikasikan teknologi digital dalam proses kewirausahaan, pengembangan kualitas produk, perizinan usaha, reputasi produk, hingga adopsi teknologi digital lain seperti kecerdasan buatan (AI).
Rangkaian Puncak Program UMKM JAGO memasuki tahap final pada Senin (7/10/2024), yang ditandai oleh penetapan dan pemberian penghargaan (awarding) berupa bantuan modal bagi 25 UMKM terbaik. Ke-25 UMKM ini dipilih berdasarkan peningkatan pengikut (followers) di media sosial Instagram dan omzet pelaku UMKM sebagai dampak dari pengiklanan dan penerapan materi lokakarya. Pelaku UMKM tersebut berasal dari sektor kriya, kesehatan dan kecantikan, fesyen, serta kuliner.
“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan para pelaku UMKM, sekaligus menjadi motivasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital. Dengan ditutupnya program UKMM JAGO, Kemendag masih akan terus membuka inisiatif lain untuk mendukung usaha lokal agar bisa menjadi juara di negeri sendiri, bahkan merambah pasar internasional,” ujar Moga.
Dalam Rangkaian Puncak Program UMKM JAGO ini, Moga juga mengapresiasi 250 pelaku usaha yang terpilih menjadi peserta program melalui pendaftaran daring pada 1—20 Agustus 2024 lalu. Jumlah peserta ini disaring dari total pendaftar daring sebanyak 1.134 pelaku UMKM. Proses seleksi sebagai peserta pelatihan didasarkan pada kriteria inovasi, performa digital, adopsi teknologi, kualitas produk, dan pertumbuhan usaha secara keseluruhan.
Kemendag bersama dengan Lampu.id melaksanakan kurasi yang sangat ketat untuk memilih 250 pelaku UMKM sebagai peserta program UKM JAGO. Terdapat enam kriteria kurasi, yaitu pertama, pelaku UMKM telah menjalankan selama minimal dua tahun dengan omzet minimal Rp300 juta/tahun. Kedua, memiliki produk yang original bukan reseller atau distributor. Ketiga, memiliki tenaga kerja minimal satu orang. Keempat, telah menjalankan promosi di media sosial dan memasarkan produknya di lokapasar (marketplace) serta WhatsApp Business. Kelima, memiliki rencana pengembangan usaha yang berkelanjutan. Keenam, berkomitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian program UMKM JAGO.
Moga berharap, Program UMKM JAGO terus mampu menciptakan ekosistem usaha yang kompetitif dan kolaboratif. Selain pelatihan dari mentor, peserta juga belajar dari satu sama lain dengan berbagai pengalaman dan inspirasi. Penguatan ekosistem ini penting untuk membantu UMKM menghadapi tantangan transformasi digital yang semakin kompleks.
Sementara itu, Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, Krisna Ariza mengungkapkan, Kemendag dan Lampu.id. Ia berharap, pelaksanaan Program UMKM JAGO di tahuntahun mendatang dapat merambah wilayah yang lebih luas.
“Program ini ditujukan kepada pelaku UMKM di Provinsi Daerah Khusus Jakarta dan Provinsi Jawa Barat, khususnya wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Selanjutnya, kami bersama Lampu.id melaksanakan kurasi yang sangat ketat untuk memilih 250 pelaku UMKM sebagai peserta program ini. Kami harap tahun 2025 mendatang dapat memperluas jangkauan wilayah Indonesia program UMKM JAGO," ujar Krisna.
Di sisi lain, Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan menyampaikan, Lazada berkomitmen dan berperan aktif membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM. Ia juga berharap dapat terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas UMKM.
Menurut Budi, membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan merupakan salah satu tujuan utama Lazada di Indonesia. Kolaborasi strategis dengan pemerintah melalui Program JAGO ini bukan hanya soal pelatihan, tetapi juga tentang menciptakan pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis jangka panjang bagi para pelaku usaha lokal.
“Kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan berperan aktif dalam membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM di Indonesia, sesuai dengan misi kami untuk meningkatkan daya saing produkproduk lokal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Budi.
Selanjutnya, pendiri Lampu.id Melissa Wijaya menyampaikan, UMKM JAGO bertujuan meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global, serta menciptakan usaha yang dinamis yang saling mendukung. Ia berharap kolaborasi pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM dapat membantu ekosistem yang baik dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
“Program UMKM JAGO dirancang untuk membantu UMKM meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global. Kami berharap kolaborasi pemerintah, sektor swasta, dan pelaku UMKM terus berkembang, menciptakan lingkungan usaha yang dinamis, dan saling mendukung,” ujar Melissa.
UMKM JAGO juga melaksanakan gelar wicara (talkshow) bertema “Tren Belanja Produk Dalam Negeri dan Edukasi UMKM Nasional melalui Program UMKM JAGO 2024”. Gelar wicara tersebut menghadirkan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza, Vice President Government Relations Lazada Indonesia Budi Primawan, dan peringkat pertama UMKM terbaik pada UMKM JAGO dengan merek Boger.ID Elvira Maimunah.