- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Terminal Kijing berperan penting dalam mendukung arus barang ke dan dari Kalimantan Barat, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan membantu memperkuat konektivitas antar wilayah di Indonesia. Dengan pengembangan yang berkelanjutan, Terminal Kijing diharapkan dapat menjadi salah satu pusat logistik utama di Indonesia. Foto : PTP Nonpetikemas
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 5 Oktober 2024 | 22:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 381
Jakarta, InfoPublik - Terminal Kijing memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penyelesaian dan pengoperasian salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang telah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada 24 September 2024.
Adapun seluruh kegiatan logistik berupa bahan baku dan bahan hasil produksi dari SGAR PT BAI akan melalui Terminal Kijing. Terminal ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2022. Pengoperasiannya dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Non Petikemas) dan telah berkembang menjadi pusat aktivitas pelabuhan internasional yang strategis di wilayah Kalimantan Barat.
Sejak peresmiannya, pelabuhan ini mencatat peningkatan signifikan, termasuk lonjakan kunjungan kapal dan arus barang. Pada Semester I-2024, PTP Nonpetikemas Branch Pontianak mencatatkan kenaikan produksi lebih dari 10,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2023.
Berkaitan dengan hal itu, PTP Nonpetikemas yang merupakan Anak Perusahaan PT Pelindo Multi Terminal, bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group terus berbenah diri, meningkatkan kemampuannya melalui penambahan peralatan bongkar muat secara bertahap, penambahan sumber daya manusia dan peningkatan kompetensinya, penggunaan Pelindo Terminal Operation System Multipurpose (PTOSM) untuk pelayanan operasional dan melakukan transformasi standar pelayanan operasional.
Saat ini jumlah peralatan bongkar muat yang dioperasikan oleh PTP Nonpetikemas di Terminal Kijing adalah sebanyak 5 Unit Mobile Crane, 3 Unit Excavator, 2 Unit Wheel Loader, 1 Unit Mobile Conveyor, 2 Unit Forklit, 1 unit mini excavator, 4 unit hopper, 6 unit grabs, dab peralatan pendungkung bongkar muat lainnya.
Peralatan bongkar muat tersebut akan diterus dilakukan penambahan secara bertahap, dimana dalam waktu dekan akan dilakukan penambahan 2 unit Mobile Crane, dan 2 Unit Harbour Mobile Crane, beserta peralatan pendukung bongkar muatnya sehingga dapat mengakomodir kegiatan SGAR PT BAI dan customer lainnya yang menggunakan Terminal Kijing.
Direktur Utama PTP Non Petikemas, Indra Hidayat Sani menuturkan, sebagai operator pelabuhan multipurpose, PTP Nonpetikemas berkomitmen penuh dalam mendukung Proyek Strategis Nasional, termasuk proyek hilirisasi mineral seperti SGAR.
"Keberhasilan injeksi bauksit perdana ini menunjukkan bahwa PTP Nonpetikemas siap mendukung industrialisasi nasional melalui layanan pelabuhan yang andal dan efisien. PTP Nonpetikemas Branch Pontianak Terminal Kijing berkomitmen meningkatkan pelayanan melalui transformasi operasional, termasuk penerapan Pelindo Terminal Operation System-Multipurpose (PTOS-M)," ungkap Indra pada Jumat (4/10/2024).
Ia menambahkan bahwa transformasi operasional yang dilakukan PTP Nonpetikemas tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan keselamatan dan keamanan operasional di Terminal Kijing.
"Kami terus berinovasi dengan menerapkan enam pilar reformasi kepelabuhanan yang mencakup Proses Bisnis, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, dan HSSE (Health, Safety, Security, and Environment). Ini kami lakukan untuk memastikan semua aktivitas operasional berjalan lancar dan aman," jelasnya.
Injeksi bauksit perdana ke SGAR ini merupakan langkah penting menuju pengoperasian penuh smelter yang dijadwalkan pada Oktober 2024. PTP Nonpetikemas berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dalam mendukung operasional SGAR dan proyek hilirisasi lainnya guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.