- Oleh Wandi
- Selasa, 26 November 2024 | 22:53 WIB
: Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik
Denpasar, InfoPublik – Pesatnya perkembangan teknologi digital mendorong Pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang mendukung pemanfaatan teknologi di berbagai sektor industri nasional. Salah satu langkah strategis adalah mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali sebagai katalisator pengembangan teknologi digital, khususnya dalam bidang artificial intelligence (AI) dan semikonduktor.
Pemerintah telah meluncurkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional pada 2023, yang memproyeksikan AI dan semikonduktor sebagai komponen inti dari strategi ekonomi digital Indonesia saat ini dan masa depan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pentingnya memanfaatkan bonus demografi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas melalui pendidikan khusus, re-skilling, up-skilling, dan program pendidikan kelas dunia.
“Tsinghua University di KEK Kura-Kura Bali perlu diperluas dan diperdalam sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” ujar Airlangga dalam acara Knowledge Sharing and Networking Event bertema “Shaping The Future Economy: AI & Semiconductor” di Kampus Unity in Diversity (UID) dalam KEK Kura-Kura Bali, Minggu (29/9/2024). Acara ini digelar atas kerja sama Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, Tsinghua Southeast Asia, dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Airlangga juga menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal Indonesia dalam memasuki ekosistem AI dan semikonduktor. KEK Kura-Kura Bali diharapkan menjadi pusat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mengembangkan teknologi masa depan.
“Ini adalah baby step bagi Indonesia untuk memasuki ekosistem AI dan semikonduktor,” tambahnya.
Airlangga mendorong pembangunan kampus ekonomi di KEK Kura-Kura Bali, yang akan menjadi jantung intelektualitas dan pengembangan sumber daya manusia, khususnya untuk wilayah Indonesia timur dan tengah. “Kampus ini dapat menjadi pusat pengembangan teknologi dan inovasi di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya transformasi teknologi untuk membuka potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah fokus mempercepat tiga mesin ekonomi: revitalisasi ekonomi konvensional, pengembangan ekonomi baru, dan penguatan ekonomi Pancasila.
Selain meluncurkan Roadmap Making of Indonesia 4.0 untuk merevitalisasi sektor manufaktur, Menko Airlangga juga telah meluncurkan Digital Economic Framework Agreement (DEFA) dalam Keketuaan ASEAN 2023 untuk meningkatkan perekonomian kawasan.
Pemerintah juga telah membentuk satuan tugas semikonduktor untuk mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor di Indonesia, dengan rencana memperluas kapasitas Assembly, Testing & Packaging (ATP) lokal dan pengembangan talenta berketerampilan tinggi.
“Setiap pengembangan AI dan semikonduktor membutuhkan banyak tenaga kerja dengan keahlian berbeda-beda, sehingga ini justru akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tutup Airlangga.