Klaten Bakal Jadi Contoh Daerah 3 Kali Panen dalam Setahun

: Foto: Humas Kementan


Oleh Isma, Selasa, 24 September 2024 | 10:09 WIB - Redaktur: Untung S - 274


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah percontohan masa depan untuk 3 kali panen dalam setahun.

Menurut Wamentan Sudaryono, lahan-lahan di Klaten memiliki tingkat kesuburan tinggi dan berpotensi menambah daya gedor produksi nasional.

"Setahun kan 12 bulan dan yang tidak bisa diperpanjang atau diperpendek adalah waktu. Sementara pola tanam bisa kita rekayasa dengan penguatan benih, teknologi sampai waktu tanam. Tujuannya agar Klaten menjadi contoh 3 kali panen dalam setahun," ujar Wamentan Sudaryono di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (23/9/2024).

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini mengatakan, para petani sejatinya bisa meningkatkan produksi dengan memanfaatkan bantuan pemerintah yang telah diberikan.

Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pendampingan serta memberi bantuan berupa benih, traktor, pupuk hingga menjaga daya beli petani agar tetap untung.

"Tujuannya makin banyak panen itu kan berarti makin baik, makin baik untuk pemerintah makin baik untuk masyarakat. Ya kalau banyak panen itu artinya kita harus banyak tanam. Nah kita targetnya kalau di Klaten ini paling tidak produksinya 3 kali," katanya.

Mengenai hal ini, Wamentan Sudaryono yang berasal dari keluarga petani itu juga mengatakan bahwa pemerintah telah menggulirkan program pompanisasi sebagai solusi cepat dalam mengatasi kekeringan. Program tersebut terbukti mampu menambah luas tanam dan memperluas areal pertanaman (PAT).

"Programnya sudah bagus tapi kadang-kadang di lapangan selalu ada kendala. Artinya semua eksekusinya harus kita cek di lapangan agar program yang dicanangkan ini berjalan dengan baik," kata pria yang pernah menjadi siswa terbaik di sekolah Taruna Nusantara tersebut.

Sementara itu, Wamentan Sudaryono juga meminta agar petani mewaspadai serangan hama tikus yang sudah berlangsung lama. Dia ingin, pemerintah pusat maupun daerah memperkuat kolaborasi bersama petani agar hama yang meresahkan ini dapat ditangani.

"Anggap saja tikus akan datang maka yang bisa kita lakukan sekarang ini adalah mengantisipasinya. Bisa lewat obat hama maupun burung hantu yang nanti akan kita siapkan juga. Jadi jangan nunggu udah tikusnya banyak tapi kita lakukan antisipasi sejak dini," ujar Wamentan.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Isma
  • Senin, 23 Desember 2024 | 23:21 WIB
Kementerian Pertanian Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 16:46 WIB
Pemerintah Bentuk Satgas untuk Tangani Wabah ASF di Papua
  • Oleh Jhon Rico
  • Senin, 16 Desember 2024 | 19:33 WIB
Jaksa Agung Pastikan Tindak Tegas Oknum yang Bermain Proyek di Kementan
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 9 Desember 2024 | 15:39 WIB
Siap Swasembada Pangan 2025, Indonesia tak akan lagi Impor Gula hingga Beras
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 13:10 WIB
Pemerintah Percepat Swasembada Pangan dengan Dukungan Infrastruktur Air