Pertamina Gandeng Airbus Dorong Pengembangan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia

: Penandatanganan MoU Pertamina dengan Airbus terkait Pengembangan SAF di Indonesia. Penandatanganan diwakilkan oleh Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Salyadi Saputra dan Presiden Airbus Asia Pasifik Anand Stanley serta turut disaksikan oleh Menteri Koordinator Maritim ,dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/ foto: Pertamina


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 19 September 2024 | 15:22 WIB - Redaktur: Untung S - 127


Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina (Persero) terus konsisten dalam mengembangkan bisnis energi hijau dengan menjalin kerja sama strategis bersama Airbus untuk menjajaki pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua pihak berlangsung di acara Bali International Air Show 2024, yang diadakan di Ngurah Rai International Airport, Bali, pada Rabu (18/9/2024).

Penandatanganan MoU tersebut diwakili oleh Salyadi Saputra, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, dan Anand Stanley, Presiden Airbus Asia Pasifik. Kerja sama ini bertujuan untuk memetakan potensi bahan baku dalam negeri guna mendukung produksi SAF sesuai standar ICAO-CORSIA dan EU RED2, serta meningkatkan kemampuan logistik dan peluang komersialnya.

Pertamina berkomitmen untuk mendukung Peta Jalan Nasional Pengembangan SAF yang disusun oleh Pemerintah Indonesia. Bersama Airbus, Pertamina akan fokus pada pengembangan kemampuan lokal dalam produksi dan pencampuran SAF, penanganan sertifikasi, serta infrastruktur yang diperlukan di bandara.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan bahwa kerja sama dengan Airbus adalah langkah penting dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan dekarbonisasi sektor penerbangan. “Kemitraan ini memungkinkan Pertamina untuk mempercepat inovasi dalam pengembangan ekosistem Sustainable Aviation Fuel (SAF), yang dapat membantu mengurangi emisi karbon,” ujar Nicke dalam siaran pers pada Kamis (19/9/2024).

Julie Kitcher, Chief Sustainability Officer Airbus, menyambut baik kerja sama ini dan mengakui potensi besar Indonesia dalam menyediakan bahan baku SAF yang sesuai standar internasional. “SAF adalah langkah esensial menuju dekarbonisasi penerbangan, dan kami sangat mendukung komitmen Indonesia dalam mengembangkan industri ini,” kata Julie.

Indonesia memiliki potensi signifikan dalam pengembangan SAF, dengan sumber bahan baku seperti minyak goreng bekas, residu pertanian, dan sampah kota. SAF memungkinkan pengurangan emisi karbon hingga 80 persen dibandingkan bahan bakar fosil, menjadikannya faktor utama dalam upaya menuju Net Zero Emission 2060.

Indonesia diproyeksikan sebagai salah satu pasar penerbangan dengan pertumbuhan tertinggi di dunia, dengan estimasi pertumbuhan lalu lintas penumpang sekitar 7,4 persen per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan global sebesar 3,6 persen. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai pasar strategis dalam pengembangan SAF dan pengurangan emisi karbon di industri penerbangan.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina terus mendorong program-program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 19:50 WIB
Pertamina patra Niaga Perkuat Dukungan Transisi Energi sektor Penerbangan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 15:23 WIB
Pertamina-Kementerian PPN/Bappenas Perkuat Ketahanan Energi Nasional
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 00:11 WIB
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 00:10 WIB
Pertamina Patra Niaga Perluas Distribusi Sustainable Aviation Fuel ke Pasar Internasional
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 17 September 2024 | 20:17 WIB
Pertamina Perkuat Komitmen Avtur Ramah Lingkungan di Asia Pacific Air Transport Forum 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 14 September 2024 | 20:26 WIB
Indonesia-GCC FTA, Momentum Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk