Menko Marves Luhut Tantang ITB untuk Riset Kebijakan Industri dalam Dua Minggu

: Menteri Bidang Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan menantang Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyelesaikan riset kebijakan industri e-katalog dalam waktu dua minggu, Bandung, Rabu, (28/8/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 29 Agustus 2024 | 07:36 WIB - Redaktur: Untung S - 208


Bandung, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memberikan tantangan besar kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam peresmian China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy and Metallurgical Engineering Technology di ITB pada Rabu (28/8/2024). Luhut meminta ITB untuk melakukan riset kebijakan industri terkait e-katalog dalam waktu dua minggu.

Menko Luhut menekankan pentingnya riset ini sebagai dorongan kemajuan yang harus segera dilakukan, khususnya melalui kolaborasi dengan Central South University (CSU) China untuk mencapai hasil yang optimal. "Baru saja kami meninjau laboratorium ini dan semua sudah siap, termasuk sumber daya manusianya. Saya tantang ITB untuk mulai melakukan riset yang bisa mendorong kemajuan," ujar Luhut di lokasi.

Laboratorium bersama ini akan menjadi pusat penelitian energi baru dan teknologi, didukung oleh Central South University (CSU) China dan GEM Co., Ltd, perusahaan energi terbarukan terkemuka dari China. Kolaborasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi kebijakan industri masa depan Indonesia.

Luhut juga menyoroti keberadaan lebih dari 8,8 juta item di e-katalog yang menjadi bagian dari kinerja pemerintah dengan total anggaran lebih dari 3.500 triliun rupiah. Dia meminta ITB untuk membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan industri serta mengidentifikasi peluang industri yang dapat dikembangkan.

"Saya kasih waktu dua minggu untuk membuat studi ini. Hasilnya nanti dibawa ke Jakarta untuk dipresentasikan kepada kami. Saya juga akan mengundang Prof. Xu dari GEM Co., Ltd untuk ikut serta," jelas Luhut.

Terkait riset kebijakan industri ini, Luhut menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas yang siap mendukung pendaftaran hasil riset tersebut. "Kami akan menciptakan area riset khusus di Morowali, di mana insentif akan diberikan untuk memudahkan peneliti melakukan riset di sana," tambahnya.

Lebih jauh, Luhut berharap ITB dapat mentransformasi diri menjadi pusat riset atau research university, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan. “ITB harus mampu maju lebih jauh lagi,” tegasnya.

Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, menambahkan bahwa kemitraan strategis ini akan memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan yang lebih mendalam, terutama di bidang penelitian dan pengembangan teknologi serta sumber daya manusia. "Kami yakin kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi ITB, tetapi juga bagi masyarakat luas. ITB Jatinangor diharapkan dapat menjadi center of excellence di Jawa Barat,” pungkas Reini.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 September 2024 | 18:13 WIB
BRIN Ciptakan Purwarupa Sistem Jaringan Detektor Bawah Air
  • Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH
  • Kamis, 22 Agustus 2024 | 20:40 WIB
Pejabat Negeri Paman Sam Sambangi Gubernur Sulteng, Ini yang Dibahas
  • Oleh Putri
  • Minggu, 11 Agustus 2024 | 21:28 WIB
Riset Perguruan Tinggi Harus Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:36 WIB
Puncak Hakteknas ke-29: BRIN Mantapkan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Emas 2045