: Dokumentasi suasana penjemputan paji nyili-nyili sebagai salah satu item kegiatan HJT ke- 901 lalu. (Dok.Ist)
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 17 April 2024 | 15:57 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 166
Tidore, InfoPublik – Kota Tidore di Provinsi Maluku Utara bulan ini merayakan Hari Jadi Tidore (HJT) ke-916. Pendiri Dewan Kesenian Tidore (DKT), Ryan M Khamary berharap pada momen HJT kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore mendorong dan mengembalikan status Bahasa Tidore.
“Kami mendorong Peraturan Daerah (Perda) Bahasa Tidore sebagai langkah awal mengembalikan status dialek Tidore menjadi Bahasa,” ujarnya, Selasa (16/4/2024).
Ryan yang juga Sastrawan Nasional asal Maluku Utara menjelaskan terkait status Bahasa Tidore saat ini, di mana melalui momentum HJT ke-916 diharapkan semua elemen masyarakat bisa mencurahkan pikirannya untuk berupaya mengembalikan status dialek menjadi bahasa.
Lebih lanjut, Dia juga mengusulkan pengaktifan kembali DKT sebagai pelopor HJT ke-901 agar lebih optimal dalam pelestarian budaya Tidore.
"DKT sebagai pelopor yang menjadi penyelenggara perdana HJT dan berkolaborasi dengan Pemda memiliki desain acara bernuansa kearifan lokal seperti Rau Parada Award, lomba Kabata, dan permainan tradisional serta beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti nyili-nyili games," paparnya.
Dengan menghidupkan kembali DKT, kata Ryan, berarti kolaborasi yang terbangun di awal penyelenggaraan HJT bisa kembali terjalin.
"Meski tidak bisa dijadikan patokan, bila harapan di atas diabaikan akan mengurangi nilai historis HJT. Tetapi kehadiran DKT tidak bisa dinafikan dalam percaturan kebudayaan Tidore awal tahun 2000-an," tandasnya.
Ryan menambahkan, DKT dalam HJT merupakan perwujudan kolaboratif harmonis antara stakeholder kebudayaan dengan pemerintah sebagaimana telah berlangsung seperti pada awal penyelenggaraan HJT.
"Meski begitu peran pelestarian budaya yang dilaksanakan dinas terkait patut diapresiasi dan didukung salah satunya membentuk Dinas Kebudayaan Kota Tidore Kepulauan," pungkasnya. (Sof/MC Tidore)