- Oleh Isma
- Sabtu, 2 November 2024 | 17:12 WIB
: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, didukung Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dijadwalkan menggelar forum internasional bertajuk Indonesia International Sustainability Forum atau (ISF) 2024 ke-2, pada 5-6 September 2024, di Jakarta. Presiden RI, Joko Widodo dijadwalkan akan membuka forum internasional tersebut, Jakarta, Kamis, (25/7/2024). Foto. Kadin Indonesia.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 25 Juli 2024 | 21:16 WIB - Redaktur: Untung S - 344
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI dijadwalkan menggelar forum internasional bertajuk Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada 5-6 September 2024 di Jakarta. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan membuka forum internasional tersebut.
Didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), ISF 2024 intuakan dihadiri lebih dari 5000 orang dan akan menjadi forum isu keberlanjutan terbesar di kawasan Asia-Pasifik, setelah Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan, pada November 2024 mendatang.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves RI, Rachmat Kaimuddin, menyampaikan bahwa forum ini akan mempertemukan para pemimpin dunia, CEO, dan pakar keberlanjutan untuk mendorong terobosan bisnis dalam mengatasi isu perubahan iklim.
“Kita sekarang berada dalam detik-detik penentuan, a make-or-break moment, karena setiap langkah kecil yang kita jalankan dapat menyebabkan kemunduran atau kemajuan dalam mengatasi krisis iklim. Mengingat sebagian besar emisi gas rumah kaca global berasal dari kegiatan bisnis dan industri, maka perlu ada keterlibatan pihak swasta yang lebih aktif dalam agenda keberlanjutan,” ujar Rachmat, Kamis (25/7/2024) di Jakarta.
Dunia bisnis, terang Rachmat, harus berani melangkah, berinovasi, dan memimpin proses menuju masa depan berkelanjutan yang lebih hijau dan inklusif melalui upaya-upaya kolaboratif yang akan dipaparkan oleh ISF 2024.
Deputi Rachmat juga menambahkan bahwa ISF akan memberikan informasi terkini mengenai proses dekarbonisasi Indonesia yang merupakan inti dari komitmen iklim Indonesia.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menambahkan bahwa sektor bisnis dan para pelaku bisnis global memiliki peran yang sangat penting dalam mempromosikan praktik dan agenda keberlanjutan.
"Tidak akan ada masa depan di planet yang mati. Inilah sebabnya perlu memastikan keberlanjutan dunia saat ini. Manusia dihadapkan pada keadaan darurat yang seharusnya menjadi perhatian semua orang, termasuk dunia korporat," ujar Shinta.
Lebih dari itu, mengadopsi keberlanjutan melalui praktik dan standar Environmental Social Governance (ESG) menawarkan alasan bisnis yang kuat karena perusahaan yang berfokus pada ESG tidak hanya berkontribusi positif terhadap keberlanjutan, tetapi juga menarik lebih banyak investasi, mencapai kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik, dan mengelola risiko dengan lebih efektif, tambah Shinta.
Beberapa tokoh yang akan menjadi pembicara utama dalam ISF 2024 antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Industri dan Teknologi Informasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Jin Zuanglong, Menteri Lingkungan Hidup RRT Huang Rungqiu, Menteri Lingkungan Hidup Republik Demokratik Kongo Eve Bazaiba, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kelautan Peter Thomson, dan Direktur Divisi Perubahan Iklim di United Nations for Environment Programme (UNEP) Dechen Tsering.
Tak hanya itu, lebih dari 100 pembicara dari sektor bisnis, masyarakat sipil, dan pemerintah akan berbicara dalam 10 sesi panel dan 15 sesi tematik.