- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 3 November 2024 | 06:21 WIB
: Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) membuat minuman khas Wonosobo dalam segmen Creative Challenge saat acara Workshop Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
Wonosobo, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengadakan diskusi dengan pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif. Program itu bertujuan untuk menyerap aspirasi dan mengidentifikasi kendala dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Dalam Workshop KaTa Kreatif Wonosobo yang digelar di Pendopo Wonosobo, Sandiaga Uno menyatakan bahwa program KaTa Kreatif hadir untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Wonosobo dan Jawa Tengah secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan pemerintah.
"Banyak produk ekonomi kreatif kita sangat luar biasa. Jika pengusahanya siap, maka kabupaten juga harus siap dengan regulasi dan insentifnya. Saya ingin mendengar masukan atau pengalaman dari rekan-rekan," ujar Sandiaga.
Sinergi Antar-OPD dan DAK Fisik
Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Alfa Gemilang, menyampaikan bahwa sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mendukung ekonomi kreatif masih belum optimal. Alfa juga berharap agar sektor ekonomi kreatif mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik maupun Non-Fisik untuk pengembangan pariwisata pada 2025.
Menparekraf Sandiaga menanggapi bahwa sinergi antar OPD perlu dijalin dengan baik, terutama belajar dari pandemi COVID-19 yang menunjukkan pentingnya kolaborasi. Ruang diskusi seperti ini diperlukan untuk memetakan masalah dan menemukan solusi demi kesejahteraan bersama.
Terkait DAK Fisik, Sandiaga mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah mempersiapkan ruang fiskal yang luas untuk pemerintahan mendatang. Kabupaten Wonosobo dapat mulai mengajukan DAK Fisik maupun Non-Fisik, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan dasar.
"Pelayanan ekonomi kreatif bisa diajukan baik fisik maupun non-fisik. Tahun ini sudah dapat, semoga tahun depan dapat lagi, sehingga lebih banyak pelayanan untuk teman-teman ekonomi kreatif," jelasnya.
Pengakuan Global Melalui UNESCO
Sandiaga berharap Kabupaten Wonosobo dapat diangkat statusnya menjadi Kabupaten/Kota Kreatif kelas dunia melalui UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Tim Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring UCCN 2024 turut hadir untuk memperkuat langkah-langkah menuju pengakuan global.
"Ada peluang besar karena di sini ada event-event pariwisata luar biasa seperti Festival Balon Udara dan Festival di Dieng, serta beberapa desa wisata," tambah Sandiaga.
Dalam KaTa Kreatif, terdapat segmen "creative challenge" di mana Sandiaga ditantang untuk membuat ramuan minuman khas Wonosobo dari rempah-rempah seperti kopi, ginseng, lada, purwaceng, jahe merah, dan sereh. Wonosobo dikenal dengan kenikmatan kulinernya, seperti minuman tradisional purwaceng yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh.
Turut mendampingi Sandiaga dalam acara ini adalah Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Kemenparekraf/Baparekraf, Ario Prawiseso; Direktur Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Titik Lestari; Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Peranginangin; dan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.