Sandiaga Uno Promosikan Desa Wisata Wanurejo sebagai Destinasi Kelas Dunia

: Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Wisata Wanurejo pada saat visitasi 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung S, Kamis, 11 Juli 2024 | 21:44 WIB - Redaktur: Untung S - 282


Magelang, InfoPublik - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melanjutkan rangkaian visitasi 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Desa yang dikunjungi kali ini adalah Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah, yang menjadi gerbang masuk kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Menparekraf Sandiaga menikmati berbagai atraksi wisata di Desa Wisata Wanurejo. Sebelum tiba di Balkondes Wanurejo, Menparekraf Sandiaga disambut oleh tarian Kang Gareng di Candi Pawon, Dusun Bronjolanan. Selanjutnya, Menparekraf menuju UMKM Rengginang Bu Yatin dengan menggunakan VW, di mana ia melihat proses pembuatan rengginang, makanan ringan dari beras ketan, serta berbelanja oleh-oleh khas Wanurejo.

Perjalanan dilanjutkan ke Balkondes Wanurejo, dengan panorama hamparan sawah berlatar belakang Bukit Menoreh dan Gunung Merapi yang mempesona. Setibanya di Balkondes, Menparekraf Sandiaga disambut dengan tarian Topeng Ireng yang menceritakan tentang Wanurejo. Ia juga melihat berbagai produk UMKM seperti kerajinan, kuliner, dan fesyen di pendopo, serta menanam pohon kelengkeng.

"Dari 6.016 desa wisata yang tergabung dalam Jadesta, Wanurejo memiliki banyak keunggulan. Saya melihat langsung mulai dari rengginang hingga Candi Pawon. Saya berharap semua pihak berkolaborasi untuk mendukung Wanurejo," ujar Menparekraf Sandiaga usai visitasi Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024).

Keberhasilan desa wisata ini berkat kolaborasi yang kuat antara sembilan dusun yang menghadirkan ragam daya tarik wisata pedesaan yang terintegrasi, mulai dari penginapan, atraksi, kuliner, kriya, hingga budaya dengan tetap mengedepankan kearifan lokal. Desa Wisata Wanurejo menawarkan sekitar 63 homestay dengan harga sekitar Rp350.000 hingga Rp450.000 per malam.

"Saya canangkan Desa Wisata Wanurejo sebagai desa wisata terbaik Indonesia. Mudah-mudahan ini akan menjadi destinasi wisata kelas dunia yang dikenal di Asia Tenggara dan mancanegara," kata Menparekraf Sandiaga.

Sembilan dusun yang terlibat meliputi Dusun Bronjonalan, Tingal Kulon, Tingal Wetan, Bejen, Ngentak, Soropadan, Barepan, Jowahan, dan Gedongan, dengan luas 470.100 hektare. Desa ini menjadi pintu gerbang masuk ke kawasan Borobudur, berada di antara kaki Pegunungan Menoreh dan diapit oleh Sungai Progo dan Sungai Sileng. Pengunjung dapat mencapai desa ini dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit dari Yogyakarta International Airport (YIA).

Selain atraksi wisata yang dilakukan oleh Menparekraf Sandiaga, pengunjung juga dapat melihat Masjid Kuno beserta beduk misterius peninggalan Pangeran Diponegoro, mengunjungi sumber air suci Umbul Tirta, dan makam Kyai Wanu.

Turut mendampingi Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Kemenparekraf/Baparekraf, Ario Prawiseso; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi; dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Perangin-angin.

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:59 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Bertemu GIPI: Bahas Pengembangan Parekraf Bali
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 11:45 WIB
Menparekraf Resmikan Gedung Bisnis Terpadu di Politeknik Pariwisata Bali
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 11:37 WIB
Kemenparekraf Dorong Kerja Sama Selatan-Selatan Menuju Indonesia Emas 2045
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 11:17 WIB
Indonesia Pamer Pertumbuhan Ekonomi Digital 8-10 Persen pada 2023 di IAF ke-2