:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 27 Mei 2023 | 05:50 WIB - Redaktur: Untung S - 677
Jakarta, InfoPublik - Jaringan 5G Telkomsel telah sukses mendukung uji coba bedah robotik jarak jauh (robotic telesurgery) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pertama di Indonesia oleh dokter yang berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan pasien yang berada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
"Kali ini, kami mendukung agenda Kementerian Kesehatan RI dengan melakukan uji coba dan demonstrasi pemanfaatan use case 5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia bersama RSUP Dr. Hasan Sadikin dan RSUP Dr. Sardjito,” ujar Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel, Wong Soon Nam, dalam keterngannya di Jakarta pada Jumat (26/5/2023).
Robotic telesurgery adalah salah satu use case inovatif pemanfaat jaringan 5G Telkomsel yang memungkinkan dokter melakukan operasi secara jarak jauh dan langsung pada saat yang sama (real time).
Demonstrasi operasi canggih itu berlangsung saat Presiden Republik Islam Iran berkunjung ke Indonesia pada 22-24 Mei 2023, di mana salah satu agendanya menguatkan sinergi Indonesia dan Iran di sektor kesehatan.
Uji coba dan demonstrasi dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Islam Iran.
“Kegiatan itu sendiri merupakan hasil kolaborasi Telkomsel melalui Telkomsel Enterprise dengan rumah sakit pilot project untuk telesurgery, yakni RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,” jelas Wong.
Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel menjelaskan, dalam operasi jarak jauh secara real time itu dibutuhkan kapasitas bandwidth besar dan latensi rendah pada fungsi data controlling, intra-abdominal real image transfer, dan video communication.
Selain itu juga diperlukan infrastruktur jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast, membuat Robotic Telesurgery tersebut memiliki tingkat presisi visual yang tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan pengurangan risiko komplikasi saat melakukan tindakan operasi maupun pemulihan.
“Telkomsel sebagai penyedia jaringan 5G menyediakan infrastruktur yang telah teruji dengan latensi rendah,” imbuh dia.
Wong berharap perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dapat terus melanjutkan sinergi, kolaborasi, dan integrasi bersama seluruh pemangku kepentingan untuk membuka peluang, khususnya dalam transformasi digital layanan Kesehatan nasional.
“(Sinergi itu) termasuk dengan Kementerian Kesehatan RI dan para penyedia layanan kesehatan nasional, untuk terus membuka semua peluang kemajuan dalam mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan nasional,” kata dia.
Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menyatakan, teknologi robotic telesurgery tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah, tetapi juga menghilangkan hambatan geografis dan hambatan jarak sehingga dapat membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil agar dapat memiliki akses ke prosedur bedah terbaru.
Selain itu, teknologi tersebut juga menghasilkan layanan bedah yang berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi pasca pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko.
"Dengan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik, teknologi ini akan meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien,” kata Dante.
Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dr. Darmawan memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Telkomsel yang terus memberikan dukungan serta fasilitas sehingga robotic surgery perdana bisa terlaksana dengan baik.
Dengan dukungan Telkomsel, lanjut dia, dua proyek robot di dua kota tersebut bisa terkoneksi dengan baik tanpa halangan dengan koneksi 5G dalam agenda pertemuan Presiden RI dan Presiden Iran.
"Kita berharap ke depan kerja sama yang baik ini akan terus berlangsung dengan sebaik-baiknya, makin lama akan bisa merambah ke pedalaman, sehingga Indonesia bisa melayani masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan dengan sebaik-baiknya," tandas Darmawan.
Foto: dok. PT Telkom