Kemenhub Bersama Stakeholder Siapkan Operasional Angleb 2023 Lintas Ketapang-Gilimanuk

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 8 April 2023 | 11:39 WIB - Redaktur: Untung S - 466


Jakarta, InfoPublik - Untuk mempersiapkan pelaksanaan Angkutan Lebaran di sektor penyeberangan khususnya di Ketapang, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar rapat koordinasi membahas kesiapan sarana dan prasarana masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2023 dengan sejumlah stakeholder terkait.

"Cara bertindak, inovasi, dan koordinasi harus kita lakukan untuk menghadapi tantangan di masa Angkutan Lebaran 2023. Kita tidak hanya melihat kondisi di lintasan Merak-Bakauheni tapi juga Ketapang-Gilimanuk yang menjadi perhatian dan lintasan paling ramai ke dua. Nantinya (lintasan Ketapang-Gilimanuk) akan lebih padat lagi ketika jalan tol sudah tersambung. Maka konsep penataan pelabuhan itu sesuatu yang harus diperhatikan," ujar Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (8/4/2023).

Untuk lintas Ketapang-Gilimanuk saat ini telah disiapkan dermaga sebanyak tujuh pasang dan dalam kondisi siap operasi. Sementara kapal siap operasi sebanyak 45 unit dan 4 lainnya sedang docking tahunan.

Prediksi di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, puncak arus mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada H-2 dengan jumlah produksi mencapai 19.827 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 11.222 unit kendaraan kecil. Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +4,47 persen dari realisasi puncak mudik Lebaran 2022.

Sementara produksi puncak arus balik Lebaran 2023 di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang diprediksi akan terjadi pada H+2 dengan jumlah produksi mencapai 13.074 unit kendaraan yang ekivalensinya setara dengan 8.691 unit kendaraan kecil. Prediksi produksi tersebut lebih tinggi +10,6 persen dari realisasi puncak balik Lebaran 2022.

Hendro berharap buffer zone dapat disiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. "Kita harus bisa menata jangan sampai ada antrian yang begitu panjang dan upaya-upaya untuk menurunkan v/c ratio tolong dipedomani betul, mana upaya yang benar-benar bisa menurunkan v/c ratio. Termasuk penggunaan empat kapal yang akan disiapkan untuk mendukung pergerakan di Ketapang- Gilimanuk dan akan cepat menyedot pergerakan masyarakat," ujar Hendro.

Mendukung pernyataan tersebut Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Junaidi memaparkan bahwa V/C ratio 0,9 memang cukup berat namun akan diupayakan agar menjadi 0,75 antara lain dengan cara menambah kapal-kapal berukuran besar baik 3.000 GT maupun sekitar 2.000 GT. Saat ini yang sudah diusulkan adalah KMP Jatra II dari PT ASDP, Dharma Lautan Utama, Trimas Laila, dan Parama Kalyani.

Selain itu, Hendro juga menekankan seluruh personel petugas di lapangan untuk lebih memperhatikan unsur keselamatan pelayaran dalam masa Angkutan Lebaran 2023.

"Mohon diperhatikan betul jangan sampai di momen mudik ada kecelakaan di perairan.
Selain itu soal tiket karena sekarang sudah online via Ferizy dan sudah sepakat bahwa dari H-60 sampai H-1 masyarakat sudah bisa beli tiket, maka masyarakat diharapkan datang ke pelabuhan sudah membawa tiket. Mohon dilaksanakan dan jangan ada toleransi agar tertib, sehingga kita dapat memprediksi permintaan perhari dari Ferizy sehingga antisipasi dan cara bertindaknya bisa tepat," tegasnya.

Hal ini juga disambut baik oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero), Ira Puspadewi yang juga berharap dengan masifnya penggunaan aplikasi Ferizy untuk pembelian tiket, maka pihaknya akan dapat mengantisipasi jumlah penumpang yang akan menyeberang di tiap lintasan.

Foto: Kemenhub