:
Oleh Elvira, Kamis, 11 Mei 2017 | 22:20 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 663
Padang, InfoPublik - Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari menekankan munculnya enterpreneurs atau wirausahawan baru harus terus didorong.
“Anak muda yang akan membawa Indonesia ke arah kemajuan di masa depan. Percuma APBN besar tapi tak memperhatikan sisi penciptaan pengusaha baru, ” papar Denni saat menggelar #KSPGoestoSchool di Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Rabu, (10/5).
Denni berharap, penciptaan lapangan kerja dan pasokan tenaga kerja harus seimbang. “Jika pengusaha baru tak muncul, bonus demografi justru bisa jadi bencana dan masalah sosial karena banyak anak muda tak beroleh kerja,” papar perempuan yang sebelumnya dikenal sebagai dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada itu.
Bonus demografi adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif sangat besar, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai sekitar 70 persen. Kondisi ini akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020-2030.
Denni memaparkan, serial #KSPGoestoSchool yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden sudah berlangsung empat putaran dengan narasumber berbeda di empat provinsi: Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Barat.
“Kami datang tidak membawa bantuan, tidak membawa alat-alat. Kami menyemai virus ide kewirauusahaan,” tegasnya.
Pada acara yang sama, Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni berharap, usai lulus kuliah mahasiswa jangan mencari, tapi ciptakan lapangan kerja. “Anak muda harus mempergunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk berbisnis,” tegas Tafdil.
Tafdil Husni menggarisbawahi, di dunia bisnis saat ini, yang besar tak selalu mengalahkan yang kecil, yang kuat tak selalu menundukkan yang lemah. “Lihatlah, fenomena Taksi dan toko konvensional melawan taksi dan toko online. Model baru bisnis ini menjadi pembelajaran kita untuk maju,” paparnya.
Diuraikannya, ada tiga karakter utama orang Minang. “Dunia mengenal orang Minang karena agamis, intelektual dan punya jiwa dagang tinggi. Nilai-nilai ini harus kita jaga,” ungkap Tafdil dalam acara yang juga dihadiri Musliar Kasim, mantan Wakil Menteri Pendidikan yang pernah menjabat rektor Universitas Andalas selama dua periode.