:
Jakarta, InfoPublik - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2017 tercatat sebesar US$123,2 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2017 yang sebesar US$121,8 miliar.
"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas," kataTirta dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/5).
Ditambahkannya, penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Ia menjelaskan, posisi cadangan devisa per akhir April 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya.