:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 27 April 2017 | 22:39 WIB - Redaktur: Elvira - 1K
Jakarta, InfoPublik - Perum Bulog melakukan kerja sama dengan PT. Kopelindo dengan membentuk anak perusahaan bernama PT. Mitra BUMDes Nusantara (BMN). Pembentukan anak usaha ini menciptakan usaha mandiri di setiap desa.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan komposisi kepemilikan saham PT. BMN terdiri dari 90 persen milik Perum Bulog dan 10 persen milik PT. Kopelindo.
"MItra BUMDes Nusantara ini pada pokoknya anak perusahaan Bulog. Tapi pembinaannya oleh perbankan, memang ke depan kita sedang mencarikan jalan agar supaya anak perusahaan perbankan bisa masuk," kata Rini di sela Peluncuran PT. Mitra BUMDes Nusantara di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (27/4).
Sementara itu ditempat yang sama Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pembentukan holding BUMDes merupakan keinginan pemerintah dalam melakukan pemerataan ekonomi di daerah.
Untuk membangun BUMDes tersebut Perum Bulog telah menganggarkan pada tahap awal sebesar Rp10 Miliar dan untuk kedepannya mungkin bisa bertambah.
PT. BMN didesain sebagai mitra bisnis dari BUMDes, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). "Terbentuknya PT. BMN merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri BUMN dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,” kata Djarot.
PT. BMN lanjutnya diharapkan dapat menopang kegiatan operasional Perum BULOG dengan menjadi Mitra Kerja On Farm, Mitra Kerja Pengadaan, Mitra Kerja Penjualan Langsung ataupun Mitra Kerja Penjualan Distributor.
Djarot menambahkan, pembentukan holding BUMDes nantinya tidak akan mematikan perekonomian di desa, melainkan memperkuat struktur, manajemen, dan tata kelola BUMDes secara profesional dengan melibatkan BUMN Bulog.
“Di desa itu punya potensi, setiap daerah mempunyai potensi yang berbeda, katakanlah jagung, dan PT Mitra BUMDes Nusantara tidak akan ikut menanam jagung, tetapi fungsi PT Mitra BUMDes Nusantara akan membangun dan menyiapkan infrastuktur pasca panen dan sekaligus menjual hasil panen yang ada,” ujar Djarot.
Selain itu, dengan akan terbentuknya sinergi antara PT. BMN dengan BUMDes yang sudah terbentuk maupun yang akan terbentuk di tingkat kabupaten dan desa dapat mewujudkan keterjangkauan pangan pokok dan pendorong motor ekonomi desa,” tambahnya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, di Indonesia ada 75.000 desa yang memiliki sumber utama mata pencaharian yang berbeda-besa. Dengan dibentuknya PT. BMN masing-masing BUMDes dibentuk sesuai dengan karakteristik desa tersebut.
"Dengan seperti ini, BUMDes bisa mempercepat setiap desa memiliki sumber utama pendapatan. Sehingga selain dana desa, setiap desa mencari mandiri," tuturnya.
Pemberian dana desa yang sudah dilakukan mampu membuat kualitas hidup masyarakat pedesaan semakin meningkat. Pada 2016, penyaluran dana desa mencapai 99,8 persen dengan realisasi pembangunan jalan lebih dari 60 kilometer (km), membangun 40 ribu unit saluran irigasi tersier, 40 ribu MCK dan lainnya.
Meski demikian, kata Eko, tidak bisa hanya mengandalkan hidup dari pemberian dana desa walaupun mampu meningkatkan kualitas hidup. Perekonomian desa lah yang harus diwujudkan. Maka dari itu diperlukan suatu bisnis model setiap desa yang memandirikan desa memperoleh pendapatan.
"Nah pembentukan Mitra BUMDes inilah yang diharapkan akan membantu menumbuhkan entrepreneur di desa. Salah satu produk yang pada intinya membuat cluster ekonomi terintegrasi dari hulu hingga hilir," tuturnya.