:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 11 April 2017 | 08:44 WIB - Redaktur: Elvira - 514
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan pada sektor industri otomotif pemerintah tengah berupaya mengembangkan kendaraan low carbon emission vehicle (LCEV). Program ini melanjutkan suksesnya dari kendaraan jenis low cost green car (LCGC).
"Kami tengah mengkaji untuk kendaraan emisi yang lebih rendah. Produksi kendaraan bisa mengikuti perkembangan teknologi terbaru seperti hybrid, dan pemerintah juga sedang mendorong produksi kendaraan pedesaan,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya Senin (10/4).
Dalam mencapai target tersebut, salah satu prasyarat yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan industri.
“Kami sudah me-launching di Jawa Timur, yang akan dilanjutkan di Jawa Tengah dengan melibatkan 100 industri dan lebih dari 360 SMK. Program ini bertahap ke daerah-daerah lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, tujuan pendidikan vokasi ini selain untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang terampil, juga akan mempu meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor manufaktur.
“Tentunya diharapkan industri akan terus menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan,” katanya.
Dalam situasi ekonomi global yang sedang tertekan, tambahnya, tidak hanya dialami di kawasan Asia, namun juga dihadapi dunia.
“Di tengah-tengah penurunan ekonomi tersebut, perekonomian Indonesia pada tahun 2016 ternyata masih tetap tumbuh di atas lima persen,” terangnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) atas komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan sekaligus tempat alih teknologi di bidang rancang bangun dan rekayasa kendaraan melalui pendirian dan perluasan research and development (R&D) Center.
Pembangunan R&D Center akan memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain global, khususnya di jenis kendaraan yang selama ini menjadi unggulan Daihatsu di pasar dunia.
“Diharapkan, nantinya, kegiatan riset kendaraan tersebut dapat sepenuhnya dikerjakan dan dikembangkan secara mandiri oleh putra-putri bangsa Indonesia,” ujarnya.
Menperin mengimbau kepada para produsen otomotif supaya terus meningkatkan inovasi teknologi, investasi, tenaga kerja, serta menggandeng semaksimal mungkin mitra lokal dalam rangka memperkuat struktur industri otomotif nasional.
Presiden Direktur ADM Sudirman MR mengatakan, pembangunan R&D Center ini merupakan bentuk komitmen Daihatsu dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia.
"Daihatsu akan terus melakukan pengembangan kompetensi kepada putera-puteri bangsa agar kelak memiliki kemampuan rancang bangun produk otomotif nasional dengan kualitas global," tuturnya.