Jurnalis Greater Bali Diminta Bantu Promosi Keistimewaan Bali

:


Oleh Untung S, Selasa, 11 April 2017 | 07:35 WIB - Redaktur: Juli - 357


Bali, InfoPublik - Kementerian pariwisata menggelar Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Greater Bali, untuk memberikan pemahaman lebih menyeluruh dan membantu promosi wisata.

Acara yang bertemakan "Kebijakan Pengembangan Pariwisata 2017: Go Digital, Homestay, dan Aksesibilitas” Host-nya adalah Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar. Adapun narasumber yang akan tampil di forum bersama komunitas media itu adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata (Sesmenpar), Ukus Kuswara, Staf Ahli Direksi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Ida Bagus Abdi.  Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media, M. Noer Sadono, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniartha.

Kegiatan Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis Greater Bali diikuti 50  jurnalis dari media cetak, online, dan elektronik Bali, NTB, NTT (Forum Wartawan Great Bali) Pengurus Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Jakarta serta perwakilan media asing di Bali.

Sesmenpar Ukus Kuswara mengatakan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional, mengutip pendapat Menpar Arief Yahya adalah kolaborasi pentahelix. Lima stakeholder yang solid, yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

“Kerja sama  Indonesia Incorporated menjadi spirit kekuatan untuk mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Ukus Kuswara di Bali Rani Hotel  Kuta, Bali, Jumat (7/4).

Ukus menuturkan, Bali begitu istimewa antara lain karena ada 40 persen wisman masuk ke Indonesia via Bali, sisanya Jakarta 30 persen, Kepri 20 persen, dan 10 persen tersebar luar di daerah lain. Selain itu, segudang reputasi dunia dialamatkan ke Pulau Dewata itu, di antaranya pada pilihan travellers di TripAdvisor yang menempatkan Bali sebagai destinasi terbaik dunia.

Bali juga menjadi contoh destinasi yang paling lengkap 3A-nya. Atraksi, Akses, Amenitasnya, Sebagai destinasi, Bali paling maju dan oleh Menpar Arief dijadikan ikon pariwisata Indonesia.

"Karena istimewa itulah, maka Kemenpar pun memperkuat komunikasi dan kedekatan dengan stakeholder Pentahelix di Pulau Dewata. Kali ini, mengundang media di Bali, main komunitas media digital, multimedia, maupun medsos untuk mendiskusikan sektor yang menjadi prioritas Pemerintahan Presiden Jokowi itu," ungkapnya.

Diungkapkan, bahwa program pemerintah dalam pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam  jangka pendek, menengah, maupun panjang  terhadap pembangunan nasional. Dari lima sektor tersebut pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif.

Hal ini terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global mencapai 9,8 persen,  kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar US$ 7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor pariwisata tumbuh 25, persen serta pariwisata membuka lapangan kerja yang luas yakni 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata.

Pertumbuhan pariwisata dunia tersebut memberi dampak positif terhadap pariwisata Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan pariwisata nasional dua kali lipat pada 2019.  Tahun 2019, pariwisata ditargetkan memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen devisa yang dihasilkan Rp280 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta  dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.

“Untuk mencapai target pariwisata 2019, Kemenpar menerapkan kebijakan dan program prioritas yang dilaksanakan tahun ini yakni digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara sebagai top 3 program,” kata Ukus Kuswara seraya mengatakan, top 3 program ini sebagaimana harapan Menteri Pariwisata perlu disosialisasikan kepada seluruh elemen pariwisata diantaranya  kalangan media yang hari ini dilaksanakan dalam kegiatan workshop dengan peserta para jurnalis Great Bali.