Kebijakan Proteksi AS Jadi Peluang Sektor Pariwisata Indonesia

:


Oleh Amrln, Kamis, 26 Januari 2017 | 09:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 968


Jakarta, InfoPublik - Indonesia bisa mengambil peluang dari kebijakan proteksionis ekonomi yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong,  Indonesia harus mengambil peluang tersebut dengan meningkatkan investasi di bidang pariwisata. Jika negara lain mengalami pelemahan mata uang, maka daya belinya akan lebih murah untuk berwisata ke Indonesia, sehingga peluang tersebut akan gencar ditangkap oleh pemerintah. "Kebijakan Donald Trump akan memperkuat kurs dolar. Berarti bisa menunjang ekspor kita, dengan kuatnya kurs dolar itu harga barang kita jadi lebih murah dari AS. Kita harus siap-siap, kuda-kuda untuk menggarap potensi itu," kata Lembong dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (26/1).

Meski demikian, Thomas mengingatkan kebijakan proteksionis di bidang ekonomi yang diterapkan AS perlu juga untuk diwaspadai. "Yang harus diwaspadai tentunya ada tekanan-tekanan dari Washington terhadap perusahaan AS untuk investasi di AS sendiri daripada di luar AS," katanya.

Untuk itu, lanjut Thomas, Indonesia harus kerja lebih keras lagi untuk meyakinkan perusahaan AS untuk tetap berinvestasi di Indonesia, meski banyak tekanan dari Washington kepada perusahaan AS untuk berinvestasi di negaranya sendiri.

Menurutnya, kebijakan proteksionis akan menguatkan mata uang dolar dan berdampak pada mata uang lainnya yang mengalami pelemahan atau devaluasi.

Negara yang mengalami devaluasi mata uang seperti Jepang yaitu yen, dan Korea Selatan yaitu won, dampaknya jika warga Jepang ingin berlibur ke AS lebih mahal daripada biasanya sehingga turis Jepang akan mencari tempat lain untuk berwisata. "Inilah yang jadi peluang bagi Indonesia, dengan meningkatkan investasi di sektor pariwisata," pungkasnya.