:
Oleh Amrln, Kamis, 26 Januari 2017 | 09:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 278
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan rapat koordinasi untuk mengendalikan laju inflasi 2017 pada Rabu (25/1). Rapat koordinasi diawali dengan pembahasan evaluasi inflasi IHK tahun 2016 yang terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi (4%±1%).
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bahwa inflasi 2016 tercatat sebesar 3,02% (yoy), terendah sejak tahun 2010. "Dengan pencapaian tersebut, realisasi inflasi berada dalam sasaran selama 2 tahun berturut-turut," kata Agus di Jakarta, Rabu (25/1).
Dijelaskannya, rendahnya inflasi di tahun 2016 terutama disebabkan inflasi inti yang tercatat terendah sejak tahun 1997, rendahnya inflasi harga yang diatur Pemerintah (administered prices), serta terkendalinya inflasi komponen harga pangan yang bergejolak (volatile food).
Menurutnya, pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan koordinasi yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Ke depan, pengendalian inflasi di tahun 2017 menghadapi beberapa tantangan, baik berasal dari eksternal maupun domestik, yang perlu diwaspadai dan dimitigasi sejak dini," ujarnya.
Gubernur BI menambahkan, tantangan dari eksternal terutama terkait dengan kenaikan harga komoditas global.
Sementara tantangan domestik berasal dari kelanjutan kebijakan reformasi subsidi energi yang lebih tepat sasaran yaitu berupa penyesuaian harga untuk pelanggan listrik dengan daya 900 VA, dan penyesuaian harga jual BBM sesuai dengan kenaikan harga minyak dunia.
"Meski demikian, kebijakan reformasi tersebut perlu didukung untuk mewujudkan aspek pemerataan dan menciptakan keuangan negara yang lebih sehat," pungkasnya.