:
Oleh Putri, Jumat, 6 Januari 2017 | 09:54 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 635
Jakarta, InfoPublik - Sebagai tindak lanjut pertemuannya dengan Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga beberapa waktu lalu, Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China Yenni Thamrin mengunjungi Smesco UKM Gatot Subroto.
Yenni pun menyatakan ketertarikannya terhadap produk UKM yang dipasarkan di Gedung Smesco. Menurutnya, hampir semua produk yang ada sangat cocok untuk dipasarkan di China seperti produk furnitur, handicraft, pakaian, mutiara, dan aksesoris.
"Semuanya cocok termasuk pernak pernik tadi, kalau ditanya mana yang suka, saya bilang gak ada yang gak suka, semua suka. Sebetulnya tertarik semua semoga dalam waktu dekat kita akan pindahkan Smesco ke Beijing karena memang peminat dari China," kata Yenni di Jakarta, Kamis (5/1).
Salah satu tugas prioritas dari Diaspora untuk membantu mempromosikan produk UKM ke luar negeri, sama halnya yang mereka lakukan di China. Tugas ini ingin ia kombinasikan dengan rencana pemerintah di sana memberikan fasilitas gratis di gedung China Asian Year of Handcrafts and Arts untuk promosi produk UKM Indonesia.
Kedatangan rombongan ini disambut oleh Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram, Bintang Puspayoga selaku istri Menkop UKM, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran KUKM Ahmad Zabadi, dan Staf Ahli Menteri bidang Ekonomi Makro Hasan Jauhari.
Direktur LLP KUKM Ahmad Zabadi menilai kunjungan Yenni ke gedung Smesco UKM ini merupakan kesempatan yang baik untuk membuka lebih luas lagi akses pasar produk UKM ke luar negeri, apalagi China diketahui sebagai pasar utama non migas Indonesia.
Dengan peluang pasar seperti itu, ia ingin kerja sama Indonesia dan China dalam hal promosi produk UKM segera diwujudkan. "LLP KUKM memang sudah menjadikan China sebagai pasar utama furniture kita. Sudah beberapa kali ekspo produk UKM ke China, begitu juga agriculture, kopi," ungkap Zabadi.
Karena bernilai tinggi, Zabadi yakin produk UKM Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan produk luar. Sehingga ketika akan masuk ke China Asian Year of Handcrafts and Arts, mampu mendapat respon positif dari masyarakat di sana.
Menkop UKM Puspayoga dijadwalkan akan meninjau kesana guna memastikan layak atau tidaknya tempat yang disediakan. Diperkirakan sekitar 70-75 UKM yang bisa difasilitasi masuk kesana, namun tentu tidak sembarang UKM yang dipilih. Syarat utamanya adalah UKM berkualitas tinggi, berorientasi ekspor dan kemampuan produksinya di atas rata-rata.