3 Menteri Ditugaskan Bangun 30.000 Embung Tahun Ini

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 5 Januari 2017 | 16:38 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo memberikan tugas khusus kepada tiga kementerian untuk membangun 30 ribu embung pangan sepanjang tahun ini.

Tiga kementerian tersebut antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemen Desa PDTT).

Saat ini, terdapat 3.700 embung yang telah dibangun. Ditargetkan, total embung yang dibangun tahun ini dapat mencapai 30.000 embung.

"Nanti tiga menteri yaitu Menteri Pertanian, Menteri Desa PDTT, Menteri PUPR, harus membangun 30.000 embung tahun ini baik yang kecil, besar dan sedang, kuncinya ada disitu," Kata Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Pertanian 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (5/1).

Menurut Presiden Jokowi, embung adalah salah satu kunci dari kesuksesan pertanian. Dengan begitu, hasil pertanian di Indonesia diharapkan dapat meningkat sehingga dapat diekspor ke negara tetangga.

"Kuncinya yaitu air. Jadi kalau sudah diperbaiki irigasi primernya sekundernya tersier nya sudah diperbaiki, air ada mengalir. Tetapi stok air yang ada yang jauh dari waduk itu, jauh dari sungai itu tidak dikelola ditangani dengan baik pada saat kemarau, stok air tidak ada, orang mau berproduksi dari mana, orang suruh nanam dari mana, wong airnya tidak ada," jelas Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya air berlimpah. Hanya saja, hal ini tidak dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu, butuh sinergi lintas kementerian agar sumber daya air dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi pertanian. "Sehingga itu menjadi kunci, ini juga menjadi salah satu kunci produksi kita naik atau tidak naik," jelasnya. 

Dengan begitu, diharapkan produksi sektor pertanian dapat meningkat. Sebagai dampaknya, harga pangan pun dapat menurun dalam jangka panjang. Artinya apa, itu juga bisa menjadi masalah, supplynya lebih banyak daripada demand. 

Harganya akan turun. Bahkan ini yang harus ditangani harus ada hilirisasi. Untuk menjadikan produk berikutnya, produk derivatif berikutnya, jelasnya. 

Hasil produksi bahan pangan bahkan juga dapat diekspor apabila sumber daya air dapat dimanfaatkan. Indonesia pun ditargetkan dapat menjadi lumbung pangan, setidaknya bagi kawasan regional.

"Nah produk inilah yang kita harapkan bisa diekspor. Artinya apa, orientasi nanti kelebihan produksi kita adalah harus bisa dibuang keluar, dijual ke luar," tuturnya.