:
Oleh Untung S, Jumat, 25 November 2016 | 21:02 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 365
Jakarta, InfoPublik - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) berkomitmen membantu pemerintah dalam mengembangkan dan mempromosikan 10 destinasi pariwisata prioritas atau sering disebut “10 Bali Baru”.
10 destinasi prioritas tersebut adalah Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Belitung).
Kepala Humas GIPI, Johnnie Sugiarto mengatakan 10 destinasi prioritas ini potensi pariwisata yang dimiliki sangat besar, namun perlu pengembangan yang lebih intensif.
“Banyak yang perlu dikerjakan dalam menyiapkan 10 destinasi tersebut menjadi destinasi pariwisata unggulan. Tidak hanya infrastruktur tapi juga investor yang potensial dan UKM yang memadai, agar kami bisa menawarkan dan menjual secara maksimal ke wisatawan. Inilah tugas kita sebagai kalangan pelaku pariwisata menjembatani terciptanya siklus pariwisata yang kondusif di 10 destinasi pariwisata tersebut,” ujar Johnnie di Central Park, Jakarta, Kamis (24/11).
Johnnie Sugiarto yang dalam kepengurusan GIPI menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Marcom dan Destinasi ini mengatakan berbagai kegiatan GIPI sedang digodok untuk memaksimalkan 10 destinasi prioritas tersebut, seperti menggelar gathering bulanan kalangan pelaku pariwisata di 10 destinasi tersebut untuk menyerap aspirasi mereka dan bersama-sama mencari solusinya.
“Juga kami akan mengundang pelaku industri pariwisata di luar 10 destinasi tersebut agar mau masuk berinvestasi, dan juga biro perjalanan tertarik menjualnya,” ungkap Johnnie.
Johnnie mengakui pemerintah melalui Kementerian Pariwisata sudah maksimal menggarap 10 destinasi prioritas ini menjadi destinasi pariwisata unggulan, tanpa keterlibatan kalangan industri pariwisata niscaya program ini akan berhasil.
“Sebab itu GIPI berkomitmen untuk membantu secara maksimal agar program ini bisa berhasil, tentunya kami akan mengerahkan semua sumber daya GIPI yang ada. Baik itu melalui peran serta anggota kami maupun jaringan yang kami miliki,” ujar pria yang selalu terlihat murah senyum ini.
Johnnie berharap 10 Bali baru ini nantinya benar-benar bisa maksimal menjadi lumbung pariwisata Indonesia dan bisa mendulang dua kali lipat kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang, serta meraup 275 juta orang pergerakan wisatawan nusantara pada 2019 nanti.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, perlu komitmen yang kuat pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata dalam mewujudkan hal tersebut,” jelas Johnnie.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia didirikan pada 7 April 2011 mengacu pada Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
GIPI menjadi payung bagi seluruh organisasi pariwisata yang ada di Indonesia, selain itu GIPI juga menjadi wadah komunikasi dan konsultasi bagi para anggotanya dalam menyelenggarakan kegiatan kepariwisataan.
Sebagai suatu wadah bagi para pelaku industri pariwisata, GIPI juga menjadi mitra kerja pemerintah. GIPI akan melaksanakan pelantikan kepengurusah Periode II pada 30 November 2016 nanti, yang menurut rencana digelar di Balairung Kementerian Pariwisata.