Tekan Pengangguran, Kemnaker Latih Masyarakat Purwakarta Tanam Sayur Organik

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 14 November 2016 | 12:15 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 730


Purwakarta, InfoPublik - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan pelatihan menanam sayur organik untuk warga di Desa Pesanggrahan dan Desa Cisarua, Kecamatan Tegal Waru, Purwakarta.

Program ini merupakan salah satu program prioritas kementerian yaitu mengurangi pengangguran melalui program padat karya produktif. Dalam program padat karya produktif yang dilakukan di Purwakarta melibatkan sebanyak 66 orang yang terdiri dari tiga kelompok. Program yang akan berjalan selama hampir tiga minggu ini merupakan kerjasama antara Kemnaker dengan Yayasan Nurani Dunia.

Program ini menjadi prioritas kementerian yaitu menekan angka pengangguran dengan melatih warga agar menjadi produktif dan menyerap tenaga kerja ketika mereka sedang sepi pekerjaan, ungkap Lilik Setyarini, Kepala Subdit Pengembangan Padat Karya Direktorat Binapenta-PKK, Kemnaker, Minggu (13/11).

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS per Agustus 2016, tingkat pengangguran terbuka turun hingga mencapai angka 7,03 juta orang atau 5,61 persen jika dibandingkan dengan data BPS per Agustus 2015 yang mencapai 7,56 juta orang  atau sekitar 6,18 persen.

Menurut Lilik, selama menjalani program peserta mendapatkan pengetahuan tentang cara membuat bedengan tanaman, saung pupuk, memasukkan tanah, pupuk kandang dan sekam ke dalam karung yang ramah lingkungan. Sayuran yang ditanam kemudian akan dipanen untuk dikonsumsi masyarakat sekitar dan juga dijual kembali guna membantu ekonomi warga.

Di Purwakarta khususnya di dua desa ini angka pengangguran tinggi dan banyak masyarakat miskin sehingga dikhususkan program ini untuk mereka. Harapannya, setelah menerima program ini angka pengangguran disini bisa ditekan dan masyarakat menjadi produktif salah satunya melalui berkebun, ujarnya.

Selain program padat karya produktif, lanjut dia, warga juga menerima manfaat program padat karya infrastruktur antara lain pembuatan saluran air serta pelebaran jalan dan pengolahan sampah. “Warga penerima manfaat yaitu sebanyak 88 orang yang terdiri dari 8 kelompok. Dari program infrastruktur ini mereka mendapatkan uang perangsang kerja dan manfaat sarana jalan yang lebih baik,” imbuh Lilik.

Lilik menjelaskan, sasaran penerima dua program ini adalah daerah yang memiliki angka pengangguran tinggi, terdapat TKI purna, dan banyak masyarakat miskin. “Dua desa di Purwakarta yang mendapatkan program padat karya produktif dan infrastruktur ini memiliki karakteristik tersebut,” jelas Lilik.

Selain program padat karya produktif dan infrastruktur, warga juga mendapatkan pelatihan seperti  Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dan Teknologi Tepat Guna (TTG). Untuk TKM program yang diberikan antara lain pembibitan ikan, pembesaran ikan, pelatihan pengembangbiakan domba dan pembuatan biogas untuk TTG.

Ia melanjutkan, hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia juga mendapatkan manfaat dari program padat karya produktif dan infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah pesisir barat Lampung, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Bintan, Bangka, Sekadau (Kalimantan Tengah), Majalengka, Klaten, Gunung Kidul, Bantul, Ngawi, Pasuruan, Nganjuk, Maros, Sinjai, Mamuju Tengah, Poso, Ternate, Halmahera Tengah, Tidore, Belu NTT, Lembata, Jayapura, dan Papua Barat.

Tahun depan diharapkan program ini akan menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi dengan fokus pemberian program di wilayah Indonesia Timur.

Program padat karya ini, katanya lagi, akan terus didorong oleh pemerintah agar penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan tercapai.

Sampai saat ini, melalui program padat karya produktif dan infrastruktur sudah menyerap sebanyak46.722 tenaga kerja. Tahun depan Kemnaker menargetkan sebanyak  73.364 tenaga kerja yang terserap, tukas Lilik.