:
Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 13 November 2016 | 08:12 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 488
Jakarta, InfoPublik - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) sepakati kerjasama operasi atau Joint Operation dengan PT Merpati Maintenance Facility (MMF).
Kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama Operasi ini ditandatangani Direktur Utama GMF Juliandra Nurtjahjo serta Managing Director MMF Suharto, serta disaksikan jajaran komisaris dan jajaran direksi GMF dan MMF, Sabtu (12/11).
Kerja sama operasi ini dilakukan dalam upaya pengembangan bisnis GMF untuk meraih pasar perawatan pesawat di Indonesia Timur dengan menggandeng PT MMF sebagai strategic partnernya.
Menurut Direktur Utama GMF Juliandra Nurtjahjo, kerjasama operasi ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan GMF dalam rangka meraih visi di tahun 2020 sebagai Top 10 MRO in the world.
"Kami membutuhkan strategic partnership dengan pihak lain yang handal dan mumpuni di bidangnya, untuk mendukung program perusahaan," kata Juliandra.
Lebih lanjut dikatakan Juliandra, kerja sama ini nantinya meliputi pekerjaan general aviation yaitu maintenance, repair, and overhaul untuk airframe, engine dan komponen pesawat berjenis Cessna 172/152; Twin Otter; Casa 212; Cessna Caravan 208/206 dan tidak menutup kemungkinan jenis kapabilitas pesawat lainnya sesuai dengan perkembangan bisnis kedepannya.
"Dalam proyek kerjasama operasi yang berjangka waktu lima tahun ini masing-masing pihak baik GMF maupun MMF memberikan kontribusi sesuai dengan kesepakatan dan akan dikelola secara terpadu oleh kedua belah pihak. Adapun kontribusi GMF dalam kerjasama operasi ini meliputi penambahan tools & equipment, system dan infrastruktur IT sebagai penunjang serta pemberian certified training terhadap personel-personel yang akan didedikasikan untuk bekerja di proyek kerjasama operasi ini. Tentu saja kita sama-sama berharap bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan nantinya di dalam kerjasama operasi ini harus didasari komitmen bersama untuk menjaga aspek quality, cost, delivery dan service," tambah Juliandra.
Kerjasama operasi ini menurut Juliandra juga menjadi langkah strategis GMF dalam mengembangkan industri perawatan pesawat di Indonesia. Menurutnya, saat ini pasar perawatan pesawat nasional baru mampu diserap oleh MRO domestik sebesar 30-40 persen dimana sisanya masih diambil oleh MRO asing.
"Dengan berbekal pengalaman dan kemampuan yang kita miliki bersama, kita harus yakin bahwa dengan adanya kerjasama operasi ini kita mampu mengambil pasar perawatan pesawat domestic lebih besar lagi," ujarnya.