7.200 Pekerja BPU BPJS Ketenagakerjaan-Bank Sulselbar Catat MURI

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 19 Oktober 2016 | 09:12 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Makassar, InfoPublik - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Makassar menggelar acara penyerahan kartu secara simbolis kepada perwakilan dari 7.200 pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat yang menerima bantuan tanggung jawab sosial perusahaan dari Bank Sulselbar.

Kegiatan ini juga merupakan yang pertama dan melibatkan peserta terbanyak hingga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Makassar, Selasa (18/10).

Menurut Agus, para pekerja BPU yang menerima bantuan CSR berupa kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan merupakan para pekerja yang berada di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Para pekerja ini mendapatkan cuma-cuma kepesertaan dalam program BPJS Ketenagakerjaan selama 3 bulan pertama. Pekerja BPU merupakan para pekerja yang bergerak di sektor informal, seperti nelayan, pedagang, tukang ojek, petani, loper koran, dan lain sebagainya, ujarnya.

Agus menjelaskan bahwa pemberian bantuan dana CSR ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran kepada para pekerja BPU di Sulselbar agar menyadari arti penting perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam menjamin kehidupan yang sejahtera. “Kepesertaan cuma-cuma yang merupakan dana CSR dari Bank Sulselbar ini diberikan untuk menstimulasi para pekerja agar mereka mampu melanjutkan kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan mereka secara mandiri atas kesadaran sendiri,” jelas Agus.

Kegiatan penyerahan kartu secara simbolis ini disaksikan dan diserahkan langsung oleh Agus Susanto, selaku Direktur Utama BPJSTK, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama Bank Sulselbar, H A Muhammad Rahmat kepada perwakilan dari pekerja BPU.

Kegiatan yang dihasilkan dari sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Bank Sulselbar ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat memicu implementasi akuisisi kepesertaan informal kerjasama perbankan di seluruh Indonesia. 

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai harmonisasi kerjasama antar lembaga/instansi dalam menyampaikan informasi kepada seluruh pekerja informal/BPU di Indonesia akan pentingnya perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Tidak semua pekerja BPU mampu membayar iuran atau menjadikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini sebagai prioritas dalam hidup mereka. Oleh karena itu, bantuan dari pihak lain sangat dibutuhkan agar mereka dapat merasakan perlindungan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan) merupakan salah satu solusi yang digagas oleh BPJS Ketenegakerjaan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja rentan. GN Lingkaran ini akan mengakomodir penyaluran dana perusahaan, instansi ataupun individu secara elektronis atau online untuk membantu para pekerja rentan agar terlindungi dalam program BPJS Ketenagakerjaan.

Sebanyak lebih dari 70 juta pekerja di Indonesia merupakan pekerja pada sektor BPU yang sebagian besar merupakan pekerja rentan. Sementara 40 juta pekerja lainnya merupakan pekerja pada sektor PU. Dengan potensi yang sangat besar ini diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta diharapkan bisa mengikuti langkah Bank Sulselbar untuk menyalurkan dana CSR mereka dalam bentuk kepesertaan BPJSTK kepada para pekerja rentan.

Diharapkan melalui kerjasama CSR bersama mitra kerja BPJS Ketenagakerjaan ini nantinya perlindungan yang diberikan akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat pekerja agar perlindungan menyeluruh dapat tercapai.

Tentunya kami berharap perusahaan/instansi lain dapat mengikuti jejak Bank Sulselbar dalam memfasilitasi pekerja rentan untuk menjadi peserta BPJSTK. Dengan melalui dana CSR yang dimiliki, para pekerja rentan ini bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dan meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya perlindungan dalam bekerja, tukas Agus Susanto.