Mentan Berharap Banten Jadi Lumbung Pangan Nasional

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 18 Oktober 2016 | 03:36 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 803


Padeglang, InfoPublik - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Banten Rano Karno serta Bupati Padeglang Irna Narulita melakukan pencanangan gerakan tanam padi musim tanam  Oktober 2016 sampai Maret 2017 di Desa Sukadame Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Dalam sambutanya, Mentan Amran meminta masyarakat Pandeglang meningkatkan produktifitas pertanian seperti padi dan jagung. Apalagi sepertiga lahan pertanian di Banten ada di wilayah Kabupaten Pandeglang.

“Dengan luas lahan tersebut diharapkan Propinsi Banten harus jadi lumbung pangan nasional,” kata Mentan Amran di Desa Sukadame, Senin (17/10).

Amran optimis hal itu bisa tercapai, mengingat saat ini, pemerintah memiliki stok beras sebanyak 2 juta ton. Melimpahnya stok beras ini, juga mempengaruhi harga beras yang turun menjadi Rp 7.400 per kilo. Padahal tahun sebelumnya dengan bulan yang sama, harga beras mencapai Rp 9.000 per kilonya.

“Produksi dua tahun ini meningkat menjadi 9 juta ton. Sesuai angka ramalan (ARAM II) BPS produksi padi mencapai 79 juta ton dan tidak pernah diraih selama Indonesia merdeka,” sebutnya.

Untuk mendukung target capaian itu, Kementan akan memperluas area tanam jagung di Pandeglang menjadi 10 ribu hektar. Luas ini meningkat dari sebelumnya yang hanya 5.000 hektar. Sementara untuk wilayah Banten, juga akan diperluas menjadi 30 ribu hektar,” ujarnya.

Mentan Amran menambahkan, kunci keberhasilan kita adalah kerja keras untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah.

“Kerja keras yang dilakukan telah menuai hasilnya dengan tidak lagi mengimpor padi, bawang dan cabe serta berhasil menekan impor jagung hingga 60 persen dalam tahun ini,” ujar Amran.

Gubernur Banten, Rano Karno mengapresiasi langkah Mentan yang menilai Banten menjadi salah satu wilayah prioritas peningkatan hasil pangan. Oleh karenanya, ia berpesan kepada petani untuk menjaga bantuan alat tani.

“Berbagai bantuan yang telah dialokasikan, merupakan wujud nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat petani. Jadi alat bantuan dijaga, jangan baru dua bulan sudah rusak,” pesan gubernur.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyatakan kesiapannya dalam mensukseskan wacana pemerintah terkait swasembada pangan berkelanjutan. Pasalnya, sepertiga lahan pertanian Banten berada di Pandeglang. “Lumbung padi, jagung, dan kedelai, ada di Pandeglang,” ucapnya.

Namun demikian, bupati meminta agar pemerintah juga memberikan perhatian khusus kepada Pandeglang. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak hanya menuntut produktifitas yang bagus, tetapi sektor irigasi tidak terurus.

“Kami cemburu dengan Lebak. Kami dipaksa produktifitasnya bagus, tetapi irigasi tidak diurus. Di sana ada Waduk Karian. Di sini apa, tidak ada. Cobalah dibuat bendungan di Cisata, Cigeulis. Kalau kita tidak ada daya upaya karena APBD terbatas,” keluh Irna.