Kemenperin Terus Upayakan Pengembangan Tenun Ulos

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 18 Oktober 2016 | 03:31 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 393


Jakarta, InfoPublik - Guna melestarikan budaya Indonesia sekaligus melakukan pembinaan, pemerintah gencar melakukan upaya pengembangan kain tenun ulos kepada para perajin.

"Indonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam suku bangsa, menyimpan potensi yang sangat besar untuk pengembangan industri fashion berbasis tradisi dan budaya. Salah satunya adalah kain tenun Ulos,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam siaran resminya yang diterima InfoPublik, Senin (17/10) saat Perayaan Hari Ulos Nasional tahun 2016, Senin (17/10).

Menurutnya, upaya tersebut dapat ditunjukkan pada 17 Oktober 2015 lalu, dan pemerintah telah menetapkan kain Ulos sebagai warisan budaya, dimana setiap tanggal tersebut dirayakan Hari Ulos Nasional.

Selain itu, untuk mendukung para pengrajin tenun dan ulos, Ditjen IKM melakukan pembinaan dalam peningkatan kapabilitas IKM di bidang teknis produksi tenun, antara lain melalui program restrukturisasi mesin peralatan, penguatan akses sumber bahan baku melalui pembuatan material center, dan promosi produk tenun melalui media audio visual seperti pembuatan film animasi.

Dijelaskannya, selain digunakan sebagai acara adat batak, seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kain Ulos juga menjadi salah satu produk fashion bernilai seni tinggi, dengan motif khas seperti Gorga atau ukiran rumah khas adat Batak yang dapat memberikan nuansa unik dan keindahan tersendiri.

Beberapa kegiatan Kemenperin dalam pengembangan serta mempromosikan kain tenun Ulos, antara lain melalui fashion show pada acara Festival Danau Toba di Pulau Samosir tahun 2013, pada acara Miss World 2013 di Bali. Kemudian, pada tahun 2014, pendampingan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) perajin yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Tobasa, Sumatera Utara untuk mengenal bahan baku benang yang berkualitas, teknik pewarnaan benang, strategi untuk memasarkan produk, serta pengembangan dan penempatan motif yang sesuai untuk produk fashion. 

“Kami juga melakukan pembinaan di Kabupaten Samosir, diantaranya melalui pembuatan brand produk tenun Samlos (Samosir Ulos) dan melaksanakan pelatihan produk fashion bagi kelompok penjahit. Selain itu, kami melakukan pembinaan di Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, dengan melaksanakan pelatihan pembuatan busana bermotif tenun Ulos dan fasilitasi mesin jahit untuk para penjahit di daerah tersebut,” ujarnya.

Sedangkan pada tahun 2015, diadakan pameran Indonesia Fashion Week, yang menampilkan produk tenun Ulos hasil pembinaan dari Tobasa dan Samosir serta pendampingan tenaga ahli tenun di Samosir dan Tobasa untuk meningkatkan keahlian dan kualitas produk tenun.