Menteri PUPR Pantau Pembangunan Infrastruktur Ketahanan Pangan

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 7 Oktober 2016 | 06:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 173


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pantau perkembangan pembangunan infrastruktur satu bendungan dan tiga jaringan irigasi di Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (4/10). 

Menteri PUPR mengatakan, pembangunan Bendungan Tapin akan dipercepat penyelesaian pembangunannya dari rencana awal yang ditargetkan selesai pada September 2019.Sedangkan, Kementerian PUPR akan membangun saluran irigasi primer sepanjang 26.852 meter yang airnya bersumber dari Bendungan Amandit dan saluran irigasi sekunder sepanjang 49.784 meter. 

"Kita sedang membuat saluran primer dan sekunder untuk bisa memenuhi atau memanfaatkan penuh 5.427 hektar," ujarnya.

Ia menargetkan pembangunan dengan anggaran Rp 96,7 miliar tersebut dapat selesai pada 2017 atau 2018. Sementara ini progres pembangunan konstruksi saluran irigasi Amandit telah mencapai 37,17 persen dengan progres keuangan 79,83 persen.

Sementara itu saat meninjau pembangunan saluran irigasi Batang Alai, Menteri Basuki meminta kontraktor untuk mengecek lagi kualitas pekerjaan dengan spesifikasi yang ada. "Bila tidak sesuai dengan spesifikasi, saya minta bongkar"tegasnya. Hal tersebut dilakukan agar umur beton saluran dapat bertahan selama 10 tahun sehingga biaya operasi dan pemeliharaannya tidak besar.

Daerah irigasi Batang Alai memiliki luas potensial mencapai 5.692 hektar. Saat ini tengah dikembangkan dengan dibangun saluran irigasi primer sepanjang 3.500 meter dan saluran sekunder 30.233 meter. Pembangunan senilai Rp 234,5 miliar tersebut telah dikerjakan sejak 2015 dan ditargetkan selesai pada 2017 dengan progres  19,61 persen dan progres keuangan mencapai 68,71 persen.

Terkait pembangunan saluran irigasi menggunakan anggaran Rp 265,5 miliar, memiliki potensi pengairan hingga 4.000 hektar namun saat ini baru mencapai 1.000 hektar. Untuk itu Kementerian PUPR akan membangun saluran primer sepanjang 550 meter dan saluran sekunder sepanjang 32.550 meter.

Pembangunan ditargetkan selesai pada 2017 tersebut, saat ini progres fisiknya baru mencapai 10,06 persen dan progres keuangannya 45,7 persen.