Tiongkok Minati Industri TPT Indonesia

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 6 September 2016 | 13:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 653


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan cukup banyak pelaku industri asal Tiongkok yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. 

Salah satu diantara pelaku industri Tiongkok adalah Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co Ltd yang telah menyatakan minatnya untuk membangun industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan nilai investasi sebesar USD 100 Juta. “Kami tentunya menyambut baik minat Jiangsu Dongqun Investment Holding Group yang ingin berinvestasi di Indonesia. Kami juga telah menyampaikan kepada mereka beberapa opsi lokasi investasi seperti di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah mengingat di sana masih luas lahannya dan tenaga kerjanya yang tersedia cukup terampil,” kata Menperin di Jakarta, Senin (5/9).

Hal tersebut Ia sampaikan sebagai salah satu hasil kunjungan kerja mendampingi Presiden Joko Widodo ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) beberapa hari lalu dalam rangka menghadiri KTT G-20 di Hangzhou. 

Menperin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Jiangsu di Shanghai.

“Kami meminta kepada mereka agar dapat melakukan kerja sama dengan local partner,” ujarnya.

Pihak Jiangsu sempat menanyakan tentang insentif investasi serta ketersediaan energi bagi industri TPT.

Menperin menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah melakukan deregulasi kebijakan ekonomi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan.

“Pemerintah juga tengah mengkaji penurunan harga gas yang kompetitif bagi industri, termasuk untuk sektor TPT. Hal ini untuk meningkatkan daya saing industri tersebut,” jelasnya. 

Menurutnya, bagi industri yang memenuhi syarat akan diberikan insentif khusus seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk bagi industri tertentu dalam rangka investasi.

Menperin mengatakan, selain Jiangsu yang ingin berinvestasi di Indonesia, China Railway Construction Corporation (CCRC) juga sudah sepakat menyusun mekanisme kerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI untuk meningkatkan SDM dan daya saing industri kedua negara dalam waktu dekat. CRRC merupakan industri yang bergerak di sektor manufaktur serta jasa konstruksi kereta cepat, jembatan, terowongan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya.