:
Oleh Putri, Jumat, 26 Agustus 2016 | 14:52 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 492
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi UKM mengembangkan program one village one product (OVOP) untuk mempermudah aktifitas perdagangan online (e-commerce) produk suatu desa, baik dari sisi produksi maupun pemasarannya.
Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta mengatakan terkait OVOP, pihaknya bekerja sama dengan Kementerin Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes dan PDTT).
"Dalam pengembangan OVOP diperlukan kerja sama antar instansi sehingga akan melahirkan sinergi. Sangat dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dalam mengembangkan perekonomian daerah terutama terkait OVOP," jelas I Wayan Dipta di Jakarta, Rabu (24/8).
Karena itu, pihaknya mengusulkan untuk memberdayakan sumber daya yang sudah ada, misalnya BUMDes yang akan dibentuk. Kemudian KUD di desa sebagai lembaga yang bertugas melayani petani hingga mengembangkan produk unggulan.
Kemenkop UKM juga telah melakukan kerja sama dengan Korean Trade Investment Promotion Agency (Kotra) yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung gerakan OVOP.
Perannya adalah memfasilitasi koperasi binaannya untuk meningkatkan kualitas produk. Kemenkop UKM juga lanjut Wayan, sudah bekerja sama dengan Telkom untuk membuat Kampung Digital, guna mengembangkan pemasaran OVOP. Dengan memanfaatkan tekhnologi, maka OVOP tak akan ketinggalan zaman.
"Peran teknologi tidak bisa dipungkiri sebagai sarana yang paling efektif untuk mempromosikan hasil produk, yang tidak hanya menyasar pasar dalam negeri tetapi juga ke mancanegara," katanya.