:
Oleh Putri, Jumat, 19 Agustus 2016 | 13:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 335
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada Maret 2016 (gini ratio) mencapai 0,397. Bila dibanding Maret 2015, angka tersebut menurun dari 0,408 dan September 2015 sebesar 0,402.
Kepala BPS Suryamin mengatakan angka ini menunjukkan perbaikan dari periode sebelumnya yang membuktikan bahwa terjadi pemerataan pendapatan penduduk yang berimbas kepada pengeluaran pada periode Maret 2015-2016. "Turunnya angka gini ratio bukan merupakan penurunan pendapatan masyarakat Indonesia, melainkan dari semua lapisan masyarakat baik perkotaan dan pedesaan mengalami peningkatan pengeluaran," jelasnya, Jumat (19/8).
Suryamin melanjutkan, hal itu tidak berarti negatif. Tetapi memang pengeluaran penduduk meningkat secara perkapita karena pendapatan mereka bagus. Untuk tren, gini ratio 2010 memiliki tren fluktuatif hingga September 2014 setelah itu ada kecenderungan menurun.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perbaikan tingkat ketimpangan adalah kenaikan upah tani harian pada Maret 2016 sebesar 2,99 persen menjadi Rp47.559. "Selain itu terjadi kenaikan buruh bangunan harian pada Maret 2016 menjadi Rp81.481 naik sebesar 2,29 persen periode Maret 2015-Maret 2016," kata Suryamin.