:
Oleh G. Suranto, Selasa, 26 Juli 2016 | 17:53 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 934
Jakarta, InfoPublik - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan Buku Outlook Teknologi Pangan 2016, tepat pada hari kedua Kongres Teknologi Nasional (KTN) Pertama 2016 yaitu tanggal 26 Juli 2016 yang diselenggarakan di Gedung BPPT Jakarta.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini merupakan edisi pertama mengangkat tema diversifikasi pangan karbohidrat, karena menjadi kunci penting keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan. "Ini sebagai wujud upaya untuk mendorong masyarakat menganekaragamkan pangan yang dikonsumsi agar tidak terfokus pada satu jenis pangan beras sebagai sumber karbohidrat, dan mengoptimalkan sumber pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi yang tidak kalah dibandingkan beras,” katanya pada peluncuran Buku Outlook Teknologi 2016 di BPPT, Jakarta, Selasa (26/7)
Menurutnya, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini disusun dengan tujuan agar menjadi sumber informasi dan acuan bagi instansi pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam pengembangan teknologi untuk memanfaatkan berbagai sumber pangan lokal untuk mendukung program percepatan diversifikasi pangan nasional.
Sementara itu, Eniya Listiani Dewi, Deputi Kepala BPPT Bidang TAB, menambahkan, masih adanya persepsi di masyarakat, bahwa mengkonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi kayu, dan sagu adalah identik dengan kekurangan pangan adalah menjadi tantangan dalam pemanfaatan pangan lokal.
Terkait hal tersebut, ia berharap adanya sinergi positif antara Kementerian dan Lembaga dengan Badan Litbang dan industri untuk dapat bersama-sama melakukan pengkajian dan penerapan teknologi yang dibutuhkan untuk memanfaatkan berbagai sumber pangan karbohidrat menjadi aneka produk pangan pokok yang sehat dan bergizi, serta praktis, sehingga dapat meningkatkan martabat pangan lokal.
Disebutkan, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini juga dilengkapi dengan Roadmap Teknologi Disersifikasi Pangan Karbohidrat yang memberikan ganbaran ringkas mengenai permasalahan teknologi, proyeksi ketersediaan dan kebutuhan teknologi pangan hingga 25 tahun ke depan.
Roadmap tersebut diharapkan dapat menjadi panduan bangsa Indonesia menuju kemandirian bangsa, sehingga dapat melepaskan diri dari ketergantungan impor pangan yang saat ini sudah mencapai 70 persen.
Disampig itu, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini, juga membahas berbagai aspek dalam pengembangan pangan nasional di masa mendatang, khususnya pengembangan pangan lokal potensial, seperti jagung, ubi kayu, dan sagu untuk mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.