:
Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 24 Juli 2016 | 21:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K
Jakarta, InfoPublik - Perilaku yang bertujuan untuk nenanamkan nilai-nilai hemat energi harus ditanamkan kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan usia dini.
"Kita menyadari bahwa perubahan perilaku adalah hal yang paling mudah dan murah, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Untuk mengubah perilaku diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dan berulang," ujar Kasubdit Kerjasama Konservasi Energi, Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gita Lestari dalam siaran persnya, Minggu (24/7).
Gita menjelaskan Kementerian ESDM sejak tahun 2012 memiliki paling tidak 480 sekolah dasar sebagai model pengembangan hemat energi. Sosialisasi ke lingkungan sekolah sudah dimulai sejak 2012. Tahun 2016 akan diselenggarakan di empat provinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Energi merupakan komoditi strategis bagi suatu bangsa, Indonesia dikaruniai berbagai jenis sumber energi seperti minyak bumi, gas bumi dan batubara. Sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, tenaga air, panas bumi dan biomassa juga berlimpah. Sumber energi ini mayoritas ditransformasi menjadi listrik, namum sayangnya Indonesia masih tergolong boros dalam menggunakan energi dan listrik," kata Gita.
Dari hasil kajian yang dilakukan Kementerian ESDM, potensi penghematan bisa mencapai 35 persen. Sosialisasi penggunaan energi menuju kepada gaya hidup hemat energi perlu ditumbuhkan dalam budaya masyarakat Indonesia. "Listrik merupakan kebutuhan dasar manusia modern, dan pembuka jalan menuju peradaban modern. Tanpa listrik proses pembangunan tidak akan dapat berjalan. Karena itu upaya penghematan pemakaian energi seperti listrik perlu terus ditumbuhkan," ujarnya.
Kementerian ESDM mensosialisasi hemat energi melalui lingkungan sekolah. Anak-anak diajarkan cara mudah menghemat energi melalui kegiatan 3M. Langkah 3M dalam menghemat pemakaian energi diantaranya, M pertama adalah mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya jika tidak digunakan, M kedua mencabut kabel power listrik jika peralatannya sudah dimatikan powernya dan M ketiga mengatur suhu pendingin di ruangan menjadi 25 C.