:
Oleh Masfardi, Minggu, 24 Juli 2016 | 21:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 333
Jakarta, InfoPublik- Staf Ahli Menteri Keuangan Arif Budimanta mengatakan pegusaha di beberapa kota, seperti di Surabaya dan Medan, sangat antusias menyambut sosialisasi tax amnesty yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
“Tinggal antusias itu bisa diwujudkan proses pelaporan harta kekayaan yang diamanatkan dalam UU Tax Amnesty, dalam repatrisiasi aset oleh pengusaha. Kenapa kita perlu melakukan pengampunan pajak, karena banyak uang warga negara Indonesia di luar negeri yang berada di luar sistem keuangan. Kami berharap uang yang berada di luar negeri itu masuk ke dalam negeri dan bisa masuk dalam sistem keuangan Indonesia,” kata Arif Budimanta di Jakarta, Sabtu (23/7).
Angka pertumbuhan bisa meningkat secara signifikan. Demikian pula dengan angka pengagguran dan kemiskinan diharapkan turun. Hal itu bisa terjadi dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan industri manufacturing. Untuk meningkatkan infrastruktur dan investasi itu diperlukan pembiayaan, sehingga memerlukan masuknya investasi ke Indonesia, baik secara langsung dari investasi asing maupun dari dana warga negara yang tersimpan di luar negeri.
Dia mengatakan tax amnesty tidak hanya melihat kamanfaatan bagi fiskal semata. Untuk membangun infrastruktur dalam waktu empat tahun membutuhkan anggaran Rp4 ribu triliun, sementara kemampuan pemerintah rata-rata hanya Rp300 triliun pertahun, jadi kalau empat tahun hanya Rp1.200 triliun, sehingga masih ada kekurangan Rp2.800 triliun. "Hal itu harus dicarikan dananya melalui UU Tax Amnesty," jelasnya.