:
Oleh Amrln, Rabu, 23 Maret 2016 | 15:02 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 277
Jakarta, InfoPublik - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan peluang untuk menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini berada di level 6,75 persen masih bisa dilakukan.
Menurut Ryan, BI dianggap masih berpeluang untuk kembali menurunkan BI rate. Hanya saja, syarat yang harus dicapai adalah dengan menjaga angka inflasi di level yang tetap terjaga.
“BI masih punya peluang BI rate turun di dua pertemuan lagi. Mungkin ada di level enam sampai 6,5 persen. Asalkan inflasi tetap terjaga,” kata Ryan dalam diskusi bertema "Setahun Laku Pandai: Antara Harapan dan Kenyataan" di Jakarta, Selasa (22/3).
Ditambahkannya, penurunan BI rate akan secara otomatis berdampak pada penurunan suku bunga di bank. Meskipun, untuk mencapai suku bunga pinjaman yang lebih rendah perlu rentang waktu antara satu hingga dua bulan setelah penurunan BI rate.
Selain itu, lanjut Ryan, bank harus mencari pendapatan lain karena pembatasan interest income. Hal ini bisa dilakukan dengan menambah volume kredit serta memperluas fee based income.
“Pendapatan non bunga atau fee based income harus digali. Caranya dengan bank lebih relatif menggali service apa yang dibutuhkan masyarakat seperti payroll, money transfer dan safe deposit. Selain itu, bank tetap melakukan langkah efisiensi,” pungkasnya.