:
Oleh Amrln, Rabu, 23 Maret 2016 | 14:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 230
Jakarta, InfoPublik - Kepala Departemen Pengawasan Bank III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat mengatakan bahwa pihaknya menargetkan dana simpanan dari program layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai tahun ini mencapai Rp2,6 triliun.
"Target tersebut jauh di atas capaian dana tabungan BSA (basic saving account) tahun lalu sebesar 67,6 miliar rupiah," kata Teguh dalam diskusi bertema "Setahun Laku Pandai: Antara Harapan dan Kenyataan" di Jakarta, Selasa (22/3).
Ia menjelaskan, sebanyak 20 bank umum akan menyusul tujuh pendahulunya untuk berpartisipasi dalam Program Laku Pandai. Dengan 27 bank yang menjalankan program Laku Pandai, OJK menargetkan jumlah agen mencapai 167.524 agen.
Kemudian, lanjut Teguh, pada 2016, sebanyak 11 bank BUKU III dan BUKU IV menargetkan menghimpun tabungan BSA sebesar Rp2,29 triliun dengan 165.038 agen.
Sementara, sebanyak 16 bank BUKU I dan BUKU II menargetkan tabungan senilai 326,6 miliar rupiah dari 2.486 agen. “Kami berharap target ini bisa tercapai, supaya financial inclusion berjalan baik,” ujar Teguh dalam diskusi Laku Pandai yang merupakan program penyediaan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya melalui kerjasama dengan pihak lain (agen bank) dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
Program ini bertujuan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana dan sesuai kebutuhan masyarakat yang tak terjangkau layanan keuangan dari industri perbankan.
Selain itu, program ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antar wilayah di Indonesia terutama antara desa dan kota.
Produk-produk yang disediakan dalam program ini adalah tabungan dengan karakteristik BSA, kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro, dan produk keuangan lainnya, Asuransi Mikro.