:
Oleh G. Suranto, Rabu, 3 Februari 2016 | 19:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 331
Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana akan menghapuskan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dari Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat agar beralih ke transportasi massal.
“Itu kan kita usul, tapi tergantung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina. Tapi kalau Pertamina secara lisan dia sudah setuju,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/2).
Namun demikian, kata dia, dirinya belum mengetahui kebijakan tersebut diaplikasikan di ibukota. Menurutnya, Pertamina akan diuntungkan dengan usulannya. Sebab, akan mengurangi pemakaian BBM bersubsidi jenis premium.
Disebutkan, polusi akibat kendaraan pribadi itu juga memboroskan uang negara, dan tidak tepat bila subsidi diberikan ke minyak, lebih baik subsidi diberikan ke kendaraan transportasi umum.
Untuk itu, pihaknya akan memberikan fasilitas kepada warga DKI naik bus yang murah. Nanti kalau sudah terintegrasi warga hanya bayar Rp. 7.000 sehari bisa naik turun bus, walaupun sudah keluar dari halte. Kalau sekarang kalau keluar halte mau ganti naik bus mesti bayar lagi.
“Nanti akan ada tiket harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Kita baru siapin model kartunya sama BI,” paparnya.
Ia menambahkan, nanti seluruh bus di Jakarta akan di kontrol oleh satu PT Transjakarta. Semua harus ikut rupiah per kilometer. Kemudian, trayek yang berhimpitan dengan Transjakarta tidak boleh.