:
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 16 Januari 2016 | 20:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 477
Penggunaan sistem terbaru bernama Top Sky yang digunakan di MATSC, dapat mendorong pengaturan navigasi penerbangan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan serta meningkatkan pelayanan penerbangan.
Direktur Utama LPPNPI atau Airnav Indonesia Bambang Tjahjono mengatakan, Sistem Top Sky merupakan next generation Air Traffic Controller (ATC) Automation System, dari perusahaan Thales yang sudah dikenal handal untuk memandu lalu lintas penerbangan atau ATC dalam memberikan layanan pemanduan pergerakan pesawat.
Sistem ini telah digunakan di beberapa negara di dunia, dan beberapa negara di Asia Pasifik juga menggunakan sistem ini seperti Australia, Singapura, Filipina, India, Brunei dan Thailand.
"Sebelum menggunakan sistem Top Sky, MATSC mengunakan sistem Eurocat X yang diproduksi juga oleh perusahaan Thales yang telah digunakan sejak tahun 2005. Kemudian pada tahun 2009, sistem Eurocat X diupgrade untuk menambah kemampuan pengawasan (surveillance) menjadi tipe ADS-B. Pada tahun 2015, sistem Eurocat X diubah menjadi sistem Top Sky dan telah digunakan sejak 21 Desember 2015," jelas Bambang, akhir pekan.
Menurut Bambang, Top Sky secara teknis memiliki beberapa kelebihan diantaranya, memiliki flight plan format terbaru sesuai standar International Civil Aviation Organization (ICAO), Basic Air Traffic Management (ATM) System (SDPS, FDPS, Flight Trajectory Calculation, dan lain-lain), Controller Pilot Data Link Communication berbasis IP, Electronic Strip dan ADS-B Surveillance.
Sistem ini juga memiliki fungsi Operation, Simulator abd Computer-Based Training, penambahan fitur perhitungan separasi untuk proseduran maupun surveillance secara longitudinal dan lateral yang lebih optimal, serta memiliki spesifikasi hardware dengan teknologi terkini.
Pengelolaan arus lalu lintas udara di Indonesia terbagi menjadi dua wilayah ruang udara atau Flight Information Region (FIR). FIR untuk kawasan barat Indonesia berada di Jakarta (JAATS Building) dan FIR untuk kawasan timur Indonesia berada di Makassar (MATSC Building).
MATSC melayani navigasi penerbangan mulai dari Semarang sampai dengan wilayah timur Indonesia seperti Papua. Cakupan wilayah yang dilayani MTSC lebih luas daripada yang dilayani JAATS, oleh karena itu sistem navigasinya perlu ditingkatkan.
Seiring peningkatan jumlah frekuensi penerbangan di Indonesia, tentunya harus diiringi dengan peningkatan layanan navigasi penerbangan agar aspek keselamatan dan keamanan penerbangan tetap terjaga. Untuk itu, Airnav Indonesia harus terus mengembangkan diri sehingga seluruh layanannya comply dengan kemajuan teknologi dan regulasi penerbangan internasional.