:
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 16 Januari 2016 | 12:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 347
Senior General Manager PT Angkasa Pura II (persero) Zulfahmi mengungkapkan, penempatan 11 fasilitas tersebut bertujuan untuk menghalau ancaman keamanan dan keselamatan, termasuk bom di lokasi terminal, dan daerah keamanan terbatas.
Adapun 11 fasilitas yang dimaksud adalah X-ray, walk through metal detector, handheld metal detector, explosive trace detector, roadblock barrier, mirror detector, bomb disposal container, utility vehicle, utility car yang dilengkapi dengan bomb blanket, kendaraan patrol dan CCTV.
"Tidak hanya dengan fasilitas, tindakan untuk meningkatkan keamanan di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga dilakukan dengan mengintensifkan koordinasi bersama TNI dan Polri, serta seluruh sumber daya yang ada. Hal tersebut kami lakukan sebagai tindakan preventif terkait dengan aksi teror bom di Thamrin, Jakarta beberapa hari lalu," ujar Zulfahmi.
Sementara untuk pengamanan di area publik ditetapkan sejumlah prosedur yakni melakukan pemeriksaan acak atau random check terhadap kendaraan yang menuju area curbside di terminal dan yang masuk ke parkir umum.
Kemudian mengarahkan kendaraan untuk parkir di area parkir, pengawasan dengan CCTV dan pemeriksaan melibatkan unit K-9.
Di samping prosedur dan fasilitas tersebut, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta bertugas personil Aviation Security, TNI dan Polri.
"Ke depannya, kami juga akan mengoperasikan Full Body Scanner Machine sebagai upaya meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan," tambahnya.
