:
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 14 Januari 2016 | 16:28 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 267
Pembangunan Bandar Udara Kertajati ini dilakukan Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Memasuki tahun ke tiga pembangunan tahap pertama (2013 - 2016) sisi udara ini menggunakan dana APBN sebesar Rp375 Miliar atau 37,5 persen dari kebutuhan total sebesar Rp1 Triliun.
"Pembangunan ini sesuai fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan transportasi. Kami membangun sisi udara sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun sisi darat," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, Kamis (14/1).
Bandar Udara Kertajati pada tahap awal direncanakan akan memiliki satu landas pacu atau runway dengan kapasitas 5,6 juta penumpang per tahun.
Sesuai rencana induk, Bandar udara yang akan dibangun diatas lahan seluas ±1.800 Ha ini nantinya akan dilengkapi dengan dua buah runway berukuran 3.500 x 60 meter dan 3.000 x 60 meter yang mampu menampung pesawat sekelas Boeing 747 atau Boeing 777.
"Diharapkan bandar udara ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah," ujar Barata.
Menurut Barata, sesuai rencana pembangunan tahap pertama Phase 1, kondisi eksisting Bandar Udara Kertajati saat ini telah memiliki satu buah runway berukuran 2.500 x 60 meter.
"Nantinya untuk sisi udara bandara ini akan dilengkapi dengan apron seluas 228.944 m2 yang mampu menampung sebanyak dua pesawat sekelas Boeing 777, 10 pesawat sekelas Boeing 737-900 ER, dan 12 pesawat sekelas Boeing 737-400, taxiway, runway strip 3.120 x 300 meter, fasilitas alat bantu pendaratan pesawat, serta fasilitas penunjang lainnya," kata Barata.
Sementara pada sisi darat, Barata melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan pembebasan lahan seluas 1.000 Hektar dari kebutuhan lahan total sampai dengan tahap ultimate yang perlu dibebaskan seluas 1.800 hektar.
Rencana pembangunan fasilitas sisi darat terbagi menjadi tiga paket, yaitu paket infrastruktur, paket terminal utama penumpang dan paket bangunan penunjang operasional.
"Ditargetkan pembangunan Bandar Udara Kertajati ini selesai akhir tahun 2017," tambahnya.