:
Oleh Masfardi, Selasa, 12 Januari 2016 | 10:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 264
Jakarta, InfoPublik - Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengatakan semestinya harga minyak dunia yang rendah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Tanah Air.
“Termasuk bagi pengusaha yang ada di Indonesia, sebab harga BBM dalam negeri yang rendah akan memperkuat daya saing mereka. Produk yang dihasilkan harga pokoknya akan ikut rendah dan bisa bersaing dengan produk dari negara tetangga,” jelas Kardaya di Jakarta, Selasa (12/1).
Dia mengatakan rendahnya harga minyak dunia harus diikuti langkah yang tepat dari pemerintah. Saat harga minyak dunia US$80 perbarel, harga BBM dalam negeri Rp8.000 perliter. Saat harga minyak dunia US%30 perbarel, mestinya harga BBM dalam negeri di bawah Rp4.000 perliter.
Penghitungan harga BBM dalam negeri memang tidak seproporsional itu, tapi juga memperhitungkan harga pengolahan minyak mentah menjadi BBM. "Kalau kita lihat harga BBM di negara tetangga Malaysia, di sana tidak ada subsidi. Kita juga tidak ada subsidi, tapi harga BBM di sana bisa Rp5.800 dengan RON 95, di atas Pertamax. Sementara kita yang RON 88 harganya lebih dari Rp7.000 perliter," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu harus dicermati dalam politik energi. "Kita menerapkan kebijakan yang bisa membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara dan bangsa, itu yang harus diperhatikan. Sehingga harus diperhatikan apakah harga BBM yang rendah itu baik atau buruk untuk negara. Kalau itu lebih baik bagi negara, diupayakan harga BBM serendah mungkin," jelasnya.
Diakui, harga minyak dunia rendah tidak akan mendorong upaya pengembangan energi alternatif dan penemuan sumur minyak baru. Tapi, harus dilihat secara global, saat ini, Indonesia sebagai negara importir, kalau tidak berupaya mengembangkan energi alternatif untuk jangka panjang akan berbahaya dan akan tergantung pada minyak dunia.